Setiap kebaikan terasa berat bagi Nafs.
Tetapi jika dipaksakan, ia akan terbiasa dan dapat mengerjakannya dengan mudah.
Sbagian orang jika melihat Nafs-nya benci pada perbuatan baik, ia mengikuti Nafs-nya dan cenderung kepadanya.
Ia berbuat demikian, hingga tidak mampu lagi berbuat baik. Akhirnya, hatinya menjadi keras !
Sebenarnya jika hati mau menghadap kepada اَللّهُ, maka اَللّهُ akan menghadap kepadanya.
Jika berpaling, اَللّهُ pun akan berpaling darinya !
Sifat Nafs adalah suka menentang dan mudah bosan. Jika kau membiasakannya dengan keburukan, ia akan menjadi buruk.
Manusia hendaknya menyibukkan Nas-nya dengan amal² yg bermanfaat baginya.
Nafs akan terbiasa dengan apa yg dibiasakan kepadanya.
Orang yg terbiasa banyak bicara, menghadiri majelis yg penuh kelalaian dan permainan, maka hatinya akan terasa berat untuk membaca Al-Qur'an dan menerima nasehat..
Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Dan jangan kau ikuti orang yg hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami dan menuruti hawa nafsunya" (QS. Al-Kahfi, 18;28)
أسْتَغْفِرُ اللّهَ الْعَظيْم وأتوبُ إليہ
صــدق اللــه العــظيم وصــدق رســول اللــه النبي الحبيبـــ الكريــــــم
("Uqudul Almas bi Manaqibil Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthos", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Sayyid Alwi bin Thohir Al-Haddad رضي الله عنـه, Mufti Johor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar