Laman

Kritik & saran positif silakan di email abd.kholik99@gmail.com / abdul@akplawyer.com / info@akplawyer.com

Rabu, 21 September 2016

menyempurnakan Separuh agama

Ketahuilah, bahwa menikah itu memiliki Keutamaan, Faedah² dan Manfaat² Duniawi dan Ukhrawi (Akhirat).

Hal ini sbagaimana telah banyak disebutkan di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah (Hadist).

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Dan nikahkanlah orang² yg sendirian diantara kamu, dan orang² yg layak (menikah) dari hamba² sahayamu yg lelaki dan hamba²‎ sahayamu yg perempuan.
Jika mereka miskin, اَللّهُ akan menjadikan mereka mampu dengan karunia-NYA.
Dan اَللّهُ Maha Luas (pemberian-NYA) lagi Maha Mengetahui..." (QS. An-Nuur, 32)

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda, "Barangsiapa ingin berjumpa dengan اَللّهُ dalam keadaan suci dan disucikan, hendaklah ia menikahi wanita merdeka.."

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم‎  juga bersabda, "Apabila seorang hamba menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh Agamanya, maka hendaklah ia bertaqwa kepada اَللّهُ dalam separuh sisanya..!"

Sahabat Ibnu 'Abbas  رضي الله عنـه berkata, "Tiada yang mencegah seseorang untuk menikah, kecuali ketidak-mampuan atau kelakuan buruk.."

مـاشــاءاللـــــه لاقـــــوةالابااللــــــــه  

("An-Nashaaih Ad-Diniyah Wal-Washaaya Al-Imaaniyah", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Al-Quthb, Sayyid Abdullah bin Alwy Al-Haddad رضي الله عنـه)

Mengaku-aku..

Sayyidina Umar bin Khattab  رضي الله عنـه berkata, "Barangsiapa berkata ; 'Aku adalah seorang yg 'Alim..', maka dia adalah orang yg Bodoh..‎
Dan barangsiapa berkata, 'Aku adalah seorang yg ta'at..', maka dia adalah orang Durhaka..‎
Dan barangsiapa berkata ; 'Tempatku di Surga..', maka tempatnya di Neraka..!"

Sayyid Muhammad bin Abdullah Al-idrus  رضي الله عنـه berkata, "Balasan bagi orang yg suka MENGAKU-AKU adalah SU'UL KHOTIMAH (Akhir Hayat yang Buruk)..!"

نَعُـــــــوْذُ بِاللّـــــــهِ مِن ذلك ‎
أسْتَغْفِرُ اللّهَ الْعَظيْم وأتوبُ إليہ 

("Idhahu Asrari 'Ulumil Muqarrabin", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Sayyid Muhammad bin Abdullah Al-Idrus رضي الله عنـه)

Resep "Keselamatan" dan "kesembuhan"..

Resep "Keselamatan" dan "Kesembuhan".

Sayyidina Ibnu 'Abbas رضي الله عنـه pernah ditanya, "Bagaimana pendapatmu tentang 2 orang berikut ini ;
- Pertama ; Orang yg KEBAIKANNYA BANYAK dan KEBURUKANNYA juga BANYAK.
- Kedua ; Orang yg KEBAIKANNYA SEDIKIT dan KEBURUKANNYA juga SEDIKIT...??"

Beliau رضي الله عنـه menjawab, "Aku tidak membandingkan KESELAMATAN dengan apapun..!"

Permisalan dari (Ibadah memiliki dua bagian ; Melaksanakan Perintah dan Menjauhi Larangan) adalah seperti, keadaan orang yg menderita penyakit.

Pengobatan untuk orang sakit dapat dilakukan dengan 2 cara ; MEMBERI OBAT dan MENYURUH BERPANTANG (Pantangan).
Jika keduanya dilaksanakan, pasien akan sehat kembali.

Namun, jika hanya salah satu yg bisa dilaksanakan, maka BERPANTANG lebih UTAMA..!

Sebab, obat tidak akan bermanfaat jika si pasien tidak mentaati larangan dokter.
Bahkan, kadang kala hanya dengan berpantang, tanpa meminum obat, si pasien bisa sembuh.

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda, "Pokok semua obat adalah berpantang..!" (HR. Abi Dunya)

واللــــــه اعـــــلم 
والعفـــــومــــــنكم 

("Minhajul 'Abidin", Sayyidinal Imam, Hujjatul Islam, Sayyidina Imam Al-Ghazaly رضي الله عنـه, Darul Fikr, Cet. 1989, hal 93)‎

Bertafakkur Sejenak..

Sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq رضي الله عنـه mengungkapkan dalam sbuah syairnya,

"Setiap orang berkumpul bersama keluarganya di pagi hari...
Sedang kematian berada lebih dekat dari ikat tali sandalnya..!"

Imam Ghazaly رضي الله عنـه berkata, "Ketahuilah bahwa kematian tidak akan datang di waktu tertentu, atau keadaan tertentu atau umur tertentu, tetapi ia pasti datang, maka persiapanmu dalam menyambut kedatangannya adalah lebih baik dari pada persiapanmu menyambut dunia...!"

يــــــااللــــه بــــها يـــــــااللـــــه بــــــهايـــــااللــــه بحســــــــن الخـــــاتـــــــمة ‎

("Risalatul Mudzakarah Maal Ikhwanul Muhibbin Min Ahli Khair Wad Din", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Al-Quthb Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad رضي الله عنـه)‎

Kikir Menyebabkan Hati Menjadi Gelap

Wahai saudaraku, sifat kikir akan melahirkan 2 sifat tercela. Orang yg kikir sulit selamat dari Kelemahan Akal dan Kekerasan Hati.
Jika kekikiran telah mengakar dan menguasai seseorang, sulit baginya untuk selamat dari kekerasan hati.

Sungguh kasihan si kikir ini, ia akan ditimpa bencana dari dirinya sendiri dan orang lain.
Ia akan memperoleh hinaan dan teguran keras dari masyarakat.

Saat masyarakat menghina dan menegurnya, ia justru mencari² alasan untuk membenarkan dirinya. Ia telah menipu dirinya sendiri.
Ia tau bahwa dirinya buruk, tapi tetap kikir.

Mengapa demikian ?
Sebab, kekikiran telah membuat jiwanya menjadi gelap, menguasai akalnya dan merusak dirinya.

Ia selalu lari, merasa kesepian, berprasangka buruk kepada masyarakat.

Ia akan segera lari meninggalkan siapapun yang ditemuinya sembari berkata dalam hati, "Mungkin orang ini akan meminta sesuatu kepadaku..!"
Ia slalu merasa khawatir dan takut, dan batinnya gelap serta hatinya rusak.

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Dan barang siapa dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang² yg beruntung.." (QS. Al-Hasyr, 59;9)

Semoga اَللّهُ سبحانه وتعالى menjauhkan qta smua dari memiliki sifat Kikir dan sifat² buruk lainnya....

آمِيـنَ يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن

("Idhahu Asrari 'Ulumil Muqarrabin", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Sayyid Muhammad bin Abdullah Al-Idrus‎ رضي الله عنـه)‎

Mengingat Penghancur Kenikmatan

Ketika Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم memasuki tempat shalatnya, Beliau melihat seakan² orang² yg sedang tertawa², Beliau kemudian berkata, 

"Seandainya kalian banyak mengingat penghancur segala kenikmatan, tentu kalian akan sibuk melakukan pekerjaan lain, karena itu perbanyaklah mengingat penghancur segala kenikmatan, yakni MAUT, sebab setiap hari kubur berkata, 'Aku adalah rumah pengasingan, rumah kesepian, rumah tanah, rumah cacing !'

Jika seorang Mukmin dikuburkan, maka kubur akan berkata, 'Selamat datang, kau adalah orang yg paling kucintai yg berjalan di punggungku, jika aku memperoleh wewenang untuk menghakimimu hari ini, dan kamu telah datang mengunjungiku, maka kamu melihat bagaimana perlakuanku terhadapmu'

Kemudian kubur menjadi seluas pandangan mata orang Mukmin tersebut, dan terbukalah sebuah pintu menuju Syurga.

Namun, jika yg dikuburkan seorang yg durhaka atau kafir, kubur akan berkata, 'Tiada ucapan selamat datang bagimu, kau adalah orang yg paling kubenci yg berjalan di punggungku, jika hari ini aku diberi wewenang untuk menghakimimu dan kau telah mengunjungiku, maka kau akan melihat bagaiman perlakuanku terhadapmu !'

Kemudian kubur pun menyempit dan menghimpitnya, sehingga tulang² rusuknya saling menusuk".
Rasulullah mengucapkan ini sambil memasukkan jari tangan yg satu ke jari-jemari tangan yg lain, 

"Kemudian اَللّهُ menguasakan si durhaka atau kafir tadi pada 70 Ular yg sangat besar, andaikata salah satu dari Ular² itu meniupkan bisa'nya ke bumi, niscaya bumi tidak akan dapat menumbuhkan tanaman selamanya.
Ular² itu kemudian menggigit dan menghembuskan bisa'nya kepada si durhaka atau kafir tersebut sampai ia digiring ke tempat dilakukannya hisab".

Kemudian Rasulullah melanjutkan, "Sesungguhnya kubur adalah salah satu Kebun Surga atau Liang Neraka !" (HR. Tirmidzi)

أسْتَغْفِرُ اللّهَ الْعَظيْم وأتوبُ إليہ 

("Miftahus Saro-ir Wa Kanzud Dhakho-ir", Sayyidinal Imam Al-Quthb Syeikh Abubakar bin Salim RA)

Sabtu, 27 Juni 2015

Doa Malam Ke-11 Ramadhan



بِسْمِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِأَسْمَائِكَ الْحُسْنَى وَ أَسْتَجِيْرُ مِنْ نَارِكَ الَّتِي لا تُطْفَى، وَ أَسْألُكَ أَنْ تُقَوِّيَنِي عَلَى قِيَامِ هَذَا الشَهْرِ و صِيَامِه،ِ وَ أَنْ تَغْفِرَ لِي وَ تَرْحَمَنِي إِنَّكَ لا تُخْلِفُ الْمِيعادَ، وَ عَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَ أَنْتَ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَ لَمْ يُولَدْ وَ لَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُواً أَحَدٌ صَلًِ عَلَى مُحَّمَدٍ وَ آلِهِ وَ تَجَاوَزْ عَنِّيْ وَ اغْفِرْ لِي وَ اعْفُ عَنِّي وَ ارْحَمْنِيْ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ .

Allâhumma innî a’udzu-bi’asmâ’ikal husnâ, wa astajîru min-nârikal-latî lâ tuthfâ, wa as’aluka an-tuqawwiyanî ‘alâ qiyâmi hâdzasy-syahri wa-shiyâmihi, wa-an taghfira-lî wa-tarhamanî innaka lâ tukhliful mî’âda, wa ‘alaika tawakkaltu wa-antash-shamadul ladzî lam yalid walam yulad walam yakun lahu kufuwan ahadun, shallî ‘alâ muhammadin wa âlihi, wa-tajâwaz ‘annî waghfir-lî wa’fu ‘annî war-hamnî innaka antat-tawwâbur rahîmu.

Ya Allah daku berlindung dengan perantaraan Asma-Mu yang sempurna. Daku berlindung dari api neraka-Mu yang tidak akan pernah padam. Daku mohon agar Engkau berikan kekuatan padaku untuk berdiri (melakukan qiyammullail) di bulan ini serta berpuasa. Ampunilah dan rahmatilah daku. Sesungguhnya Engkau tidak mengingkari janji. Kepada-Mu daku bertawakkal. Engkaulah yang menjadi sandaran, yang tidak dilahirkan dan tidak pula melahirkan, dan tiada yang menyerupai-Mu. Sampaikan salawat atas junjungan kami Muhammad dan keluarganya. Kiranya Engkau memaafkan, mengampuni serta merahmatiku. Sesungguhnya Engkau Mahapengampun lagi Mahapenyayang.