Laman

Kritik & saran positif silakan di email abd.kholik99@gmail.com / abdul@akplawyer.com / info@akplawyer.com

Sabtu, 30 November 2013

"Barangsiapa mendapatkan kesesatan, maka ia tidak akan menemukan (dalam hidupnya) seorang wali yang mursyid."

*Hikmah Sufi* Di antara tanda sukses di akhir perjalanan adalah kembali kepada Allah sejak permulaan." (Syaikh Ibn Athaillah)

Jibril as berkata,"Allah mencintai tiga hal pada diri hambaNya, yaitu : upaya kuat hamba melaksanakan ketaatan, tangisan hamba menyesali maksiat yg dilakukan, dan kesabaran hamba menghadapi kefakiran.". (Syeikh Nawawi Al-Bantani).

Larry Dossey MD, dalam bukunya The Healing Words : The Power of Prayer and the practice of medicine. Doa dan spiritualitas, terbukti dalam penelitian ilmiah,ternyata memiliki kekuatan yg sama besar dengan pengobatan dan pembedahan. Three generation of medicine : body centered medicine, the importance of mind body connection in medicine, dan thoughts,attitudes,prayer and healing intentions of one individual can influence the physiology of another person. (Salam sehat)

Manfaatkan lima masa sebelum datang lima masa : mudamu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum fakirmu,hidupmu sebelum matimu,luangmu sebelum sibukmu.

"Sombong dan Riya bisa mengenai siapa saja, TERUTAMA yg berpangkat, berilmu, berharta dan yg 'beragama' sekalipun, mereka yang sombong dan riya tidak akan mencium bau syurga meskipun sebesar biji zarah,sifat itu spt semut hitam berjalan pada batu hitam di malam hari, IBLIS sbg ahli ibadah pada awalnya, tergelincir karen ia SOMBONG dan merasa BENER sendiri (egois-ananiah), Dzikrullah dn Sholawat dpt membentengi dari bahaya sombong dan Riya!" ┃qjji┃Imam Masgartha Kuartanegara

Bertutur Kata yg Baik

Manusia akan menjadi mulia dan terhormat, bila menjaga lisannya agar senantiasa mengucapkan sesuatu yg baik dan tidak keluar dari lisan kecuali ucapan² yg baik.

Demikian pula memberi makan, menolong sesama, membantu Agama اَللّهُ, berdakwah dan kegiatan sosial lainnya, akan menjadi mulia dan dimuliakan oleh اَللّهُ سبحانه وتعالى beserta seluruh makhluk²-Nya, di Dunia maupun di Akherat kelak.

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda, "Akan dimasukkan ke dalam surga seorang yg selalu memberi makan kepada orang lain dan ia selalu bertutur kata yg baik kepada orang lain" (HR. Al-Haitami dalam musnadnya)

Dalam hal ini, اَللّهُ سبحانه وتعالى berfirman, "Ucapkanlah kata² yg baik kepada manusia" (QS. Al-Baqarah, 83)

Rasulullah juga bersabda, "Di dalam Surga ada salah satu kamar yg bagian luarnya dapat dilihat dari bagian dalamnya dan bagian dalamnya. Kamar itu disediakan اَللّهُ bagi seorang yg suka memberi makan dan suka bertutur kata yg manis" (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)

مـاشــاءاللـــــه لاقـــــوةالابااللــــــــه

("Al-Qabas An-Nuur Al-Mubiin min Ihya' 'Ulumuddiin", Sayyidinal Imam Al-Mufassir wal Muhaddist Al-Musnid Al-'Allamah Sayyid Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz BSA)

Terkirim dari Samsung Mobile

Jumat, 29 November 2013

"JIKA sudah tiba saat IRADAHNYA selaras dengan hajat anda, setelah anda IHTIAR-DOA-DZIKIR-AIR MATA dst.YAKINLAH akan pertolonganNya yg datang dari satu sisi yang tidak anda sangka-sangka, IHLASLAH dgn JALAN/PERTOLONGAN itu!" ┃qjji┃Imam Masgartha Kuartanegara *)Tanda2 IradahNYA bekerja utk anda adl anda merasa nyaman-tentram dn sll terharu saat disebut namaNYA!

Salam..
∫έm∂ηĞ∂τ Þ∂Ği
Sabtu akhir minggu yang ditunggu..
Berkumpul bersama keluarga seru..

Orang akan menikmati kehidupan yang mengairahkan dan kepuasan, jika Dia merasa dibutuhkan oleh orang lain.
Anda tidak perlu gusar atau rendah diri karena profesi atau pekerjaan yang anda jalani lebih kecil perannya dibandingkan orang lain.

Apapun pekerjaan anda, semuanya adalah baik, anda tetap bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi lingkungan anda, perusahaan tempat anda bekerja, maupun di dalam keluarga anda sendiri.

BESI itu kuat, tapi API mampu meleburkannya.

API itu kuat, tapi AIR mampu memadamkannya.

AIR itu kuat, tapi AWAN mampu menyerapnya.

AWAN itu kuat, tapi ANGIN mampu menolaknya.

ANGIN itu kuat, tapi BUKIT mampu menghalanginya.

BUKIT itu kuat, tapi MANUSIA mampu menghancurkannya.

MANUSIA itu kuat, tapi NAFSU mampu menundukannya.

NAFSU itu kuat, tapi IMAN mampu mengalahkannya.

Tapi bila IMAN KUAT tiada apa yang mampu mengalahkannya.

.        - The Power of Iman -

رسولُ اللهِ‏ِ (صَلَّيَ اللهُ عَلَيهِ وَ آلِهِ):
أشْرَفُ الاِيْمَانِ أَنْ يَأْمَنَكَ النَّاسُ؛ وَأَشْرَفُ الاِسْلامِ أَنْ يَسْلَمَ النَّاسُ مِنْ لِسَانِكَ وَيَدِكَ.

Rasulullah saw : "Keimanan yang paling mulia adalah orang merasa aman darimu dan Keberislaman yang paling mulia adalah orang lain selamat dari gangguan lisan dan tangan Anda".

Selamat berakhir pekan..! :)

Terkirim dari Samsung Mobile

Jaminan Para Malaikat atas Shalawat

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم telah bersabda bahwa, "Malakiat Jibril AS, Mikail AS, Israfil AS dan Izrail AS telah berkata kepadaku ;

Jibril AS berkata, 'Wahai Rasulullah, barangsiapa yg membaca Shalawat kepadamu tiap² hari sebanyak 10 Kali, maka akan saya bimbing tanggannya dan akan saya bawa dia melintasi titian Shirotol Musthaqim (Lebarnya seperti rambut dibelah 7, tajamnya seperti 70 pedang, dalamnya perjalanan 500 Tahun) seperti kilat yg menyambar !"

Berkata pula Mikail AS, "Mereka yg bershalawat kepadamu, akan aku beri mereka minum dari telagamu (Telaga Haudh) !"

Berkata pula Israfil AS, "Mereka yg bersholawat kepadamu, aku akan sujud kepada اَللّهُ سبحانه وتعالى dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga اَللّهُ سبحانه وتعالى mengampuni orang itu !"

Dan Malaikat Izrail AS pula berkata, "Bagi mereka yg bersholawat kepadamu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut²nya, seperti aku mencabut ruh para Nabi² !"

اللهم صل على سيدنا و حبيبنا و شفيعنا و قرة أعيننا و مولانا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

Lihatlah kemuliaan Shalawat, para Malaikat memberikan jaminan masing² untuk orang² yg bersholawat kepada Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم !

Rasulullah bersabda, "Barangsiapa bershalawat kepadaku di hari Jum'at, maka shalawat tersebut akan menjadi syafaat baginya kelak di hari Kiamat"
(HR. Dailami dari Sayyidah 'Aisyah رضي الله عنـها)

Diriwayatkan dari Sahabat Abu Hurairah رضي الله عنـه, "Jika telah tiba hari kamis, maka اَللّهُ mengutus Malaikat yg bersamanya buku² yg terbuat dari perak dan pena² yg terbuat dari emas untuk mencatat manusia yg banyak bershalawat kepada Nabi صلى الله عليه وآله وسلم pada hari kamis dan malam Jum'at"

صــــــــلوا علــــــــى سيـــــدنا محمــــــد
يَانَبِيُ سَلَامُ عَلَيْكَ .... يَارَسُوْلُ سَلَامُ عَلَيْكَ .... يَاحَبِيْبُ سَلَامُ عَلَيْكَ ....صَلَوَاتُ اللّهُ عَلَيْكَ

Terkirim dari Samsung Mobile

Sudahkah qta Membantu Agama اَللّهُ سبحانه وتعالى ?

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Sesungguhnya اَللّهُ pasti menolong orang yg menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya اَللّهُ benar² Maha Kuat dan Maha Perkasa" (QS. Al-Hajj, 22;40)

Maka, barangsiapa yg menolong Agama اَللّهُ سبحانه وتعالى, niscaya dia akan menemukan.اَللّهُ سبحانه وتعالى Dzat Maha Penolong segala kesulitan, kesusahan, masalah dan kesempitan yg dialaminya...

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Siapakah yg mau meminjamkan kepada اَللّهُ pinjaman yg baik, maka اَللّهُ akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yg banyak" (QS. Al-Hadid, 57;11)

Sesungguhnya sebaik² Mua'malah adalah Mu'amalah dengan اَللّهُ سبحانه وتعالى.... Bermu'amalah lah dengan اَللّهُ سبحانه وتعالى, niscaya qta tidak akan menemukan kerugian sedikitpun, baik di Dunia, apalagi di Akherat kelak..

اللهم صل على سيدنا و حبيبنا و شفيعنا و قرة أعيننا و مولانا محمد وعلى آله وصحبه 


Terkirim dari Samsung Mobile

Beramal Saleh, Menuju Syurga

Dari Sahabat Abu Hurairah رضي الله عنـه, bahwa Rasulullah  صلى الله عليه وآله وسلم bersabda, "اَللّهُ سبحانه وتعالى berfirman, 'AKU menyediakan untuk hamba-KU yg saleh sesuatu yg tak pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan terlintas dalam hati manusia'. Bacalah jika kamu menginginkan,

"Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yg menanti, yg indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yg mereka kerjakan" (QS. As-Sajdah, 32;17)" (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Sahabat Mu'adz bin Jabal رضي الله عنـه, Beliau صلى الله عليه وآله وسلم juga bersabda, "Biarkanlah manusia beramal, karena sesungguhnya surga itu terdiri dari 100 tingkatan. Di antara 2 tingkatnya seperti langit dan bumi. Surga Firdaus adalah yg tertinggi dan berada di tengah yg lain. Di atasnya adalah 'Arsy Yang Maha Pengasih. Darinya memancar sungai² surga. Maka jika kalian meminta kepada اَللّهُ, mintalah Surga Firdaus" (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)

Ketahuilah, sesungguhnya masuk ke dalam surga itu dicapai dengan Iman.
Sedangkan berlipat²nya kenikmatan, banyaknya tempat tinggal, dan ditinggikannya derajat (di dalam surga) dicapai dengan amal saleh dan akhlak yg baik....

"Kami memohon kepada اَللّهُ Yang Maha Dermawan agar mempertemukan kami dan orang² yg mencintai kami di Surga Firdaus....
Yaa اَللّهُ... Kami memohon ridha dan Surga-MU..
Dan kami berlindung kepada-MU dari murka dan api (neraka)-MU.......!"

آمِيـنَ يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن

("Al-Manhaj As-Sawiy, Syarh Ushul Thariqah As-Sadah Al Ba 'Alawi", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Sayyid Zain bin Ibrahim Bin Sumaith)

Terkirim dari Samsung Mobile

Terpedaya

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Dan janganlah sekali² engkau mengira, bahwa اَللّهُ lalai dari apa yg diperbuat oleh orang² yg dzalim. Sesungguhnya اَللّهُ memberi tangguh kepada mereka sampai hari yg pada waktu itu mata (mereka) terbelalak !" (QS. Ibrahim, 42)

Dan Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda, "Orang pandai adalah orang yg mendekatkan dirinya kepada اَللّهُ سبحانه وتعالى dan ia mengerjakan amal² kebajikan untuk kematiannya, sedangkan orang bodoh adalah orang yg mengikuti hawa nafsunya tetapi ia selalu berharap ampunan dari اَللّهُ سبحانه وتعالى" (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Al-Hasan رضي الله عنـه berkata, "Ada sekelompok orang yg berkata ; 'Kami selalu berharap ampunan اَللّهُ سبحانه وتعالى !', tetapi mereka tidak mau beramal kebajikan apapun. Tentunya yg sedemikian itu harapannya akan sia² !"

أسْتَغْفِرُ اللّهَ الْعَظيْم وأتوبُ إليہ

("Al-Qabas An-Nuur Al-Mubiin min Ihya' 'Ulumuddiin", Sayyidinal Imam Al-Mufassir wal Muhaddist Al-Musnid Al-'Allamah Sayyid Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz BSA)

~~ Ridho اَللّهُ dan Syurga Membutuhkan Pengorbanan dan Perjuangan ~~

Terkirim dari Samsung Mobile

Berjuang Untuk Agama  اَللّهُ. 

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Orang² yg beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan اَللّهُ dengan harta, benda dan diri mereka, adalah LEBIH TINGGI derajatnya di sisi اَللّهُ ; dan itulah orang² yg mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat daripada-Nya, keridhaan dan Surga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yg kekal, mereka kekal di dalamnya selama²nya. Sesungguhnya di sisi اَللّهُ -lah pahala yg besar" (QS. At-Taubah, 9;20-22)

Orang² yg membelanjakan sesuatu untuk Agama  اَللّهُ dan membantu pejuang²-Nya, akan memperoleh ganjaran dan pahala yg besar.

Pernah datang kepada Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم seorang lelaki dengan membawa seekor unta betina yg serba lengkap, lalu diserahkanya kepada beliau seraya berkata, "Unta ini untuk Fii Sabilillah !".

Maka jawab beliau صلى الله عليه وآله وسلم, "Sebagai gantinya, bagimu 700 unta yg serba lengkap di hari kiamat !"

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم juga bersabda, "Barangsiapa membelanjakan kepada seorang pejuang Fii Sabilillah, sedang ia tidak ikut berjuang bersama², maka baginya atas setiap Dirham pahala 700 Dirham. Dan barangsiapa membelanjakan atas diri sendiri Fii Sabilillah, maka baginya atas setiap dirham pahala 700 Dirham !"

مـاشــاءاللـــــه لاقـــــوةالابااللــــــــه

("An-Nashaaih Ad-Diniyah Wal-Washaaya Al-Imaaniyah", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Al-Quthb, Sayyid Abdullah bin Alwy Al-Haddad رضي الله عنـه)

~ Berinfaq Untuk Agama الله di Hari Penuh Berkah ~

Terkirim dari Samsung Mobile

"Pribadi yang BERNILAI di mata ALLAH SWT bukan seberapa banyak ilmunya, TETAPI seberapa IHLAS ilmunya itu DIAMALKAN utk kebermanfaatan dirinya dan orang lain!" ┃qjji┃Imam Masgartha Kuartanegara

Rabu, 20 November 2013

Mesti optimis..Janganlah pesimis dan apatis..Tebarlah senyuman manis..

"Cinta adalah unsur yang walaupun secara fisik tidak tampak, tetapi sama nyatanya dengan udara dan air. 

Cinta merupakan kekuatan yang bergerak. Cinta bergerak dalam bentuk gelombang dan arus seperti gelombang dan arus samudra." [Prentice Mulford, Pengarang New Thought - 1834-1891]

Orang-orang mulia adalah mereka yang banyak melakukan amal pahala kebaikan. Pahala yang mereka lakukan akan berbuah pada kemuliaan hidup.

Orang akan merasa senang berinteraksi, nyaman dan merasa orang bersangkutan memiliki banyak manfaat bagi kehidupannya.

Menanam kebaikan akan berbuah pada memanen kemuliaan hidup. Kemuliaan diri terpulang dari bagaimana sikap yang kita tunjukkan dalam hidup.

Apabila kita menjadi seorang yang baik, maka sudah wajar jika kita akan disenangi banyak orang, kemuliaan akan terpancar.
 رسولُ اللهِ‏ِ (صَلَّيَ اللهُ عَلَيهِ وَ آلِهِ):
ما أهْدَى المَرْءُ المُسْلِمُ لأِخِيْهِ هَدِيَّةً أفْضَلَ مِنْ كَلِمَةِ حِكْمَةٍ يَزِيْدُهُ اللَّهُ بِهَا هُدَىً، أوْ يَرُدُّهُ بِهَا عَنْ رَدَىً.وأخرج الطبراني

Rasulullah saw : "Tiada pemberian hadiah yang lebih utama yang diberikan seorang muslim terhadap saudaranya selain kalimat hikmah yang dengannya Allah menambah hidayah padanya atau menjauhkan dirinya dari kejahatan". 

Selamat beraktifitas..!
Selamat berbagi..! :)

Terkirim dari Samsung Mobile

Senin, 18 November 2013

"KETULUSAN itu tidak mengenal Ruang dan Waktu, ia mampu menjangkau ketempat yang tak terbatas, ia mampu menggetarkan jiwa yang sama-sama TULUS, Subhanallah!" ┃qjji┃Imam Masgartha Kuartanegara

Selalu ada peluang asa Jangan pernah berputus asa Hidup ini luar biasa..

Salam..

"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,……"(QS. Al Isra [17} : 7)

Apabila kita mampu  menyadari bahwa kebaikan bukan sekadar dalam tuntutan pergaulan hidup,

Tapi lebih sebagai bekal untuk hari kemudian (akhirat),

Maka kita akan menyiapkan bekal dengan sebaik-baiknya, melakukan amal shaleh, berbuat baik kepada siapa saja,

Hal itu merupakan investasi atau tabungan yang terbaik untuk akhirat kita kelak.   

Perhatikan firman Allah SWT berikut ini:

"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al-Hasyr [59] :18)

Mungkin ada dari kita yang kadang melupakan, bahwa bagaimana kehidupan kita di dunia ini, akan sangat menentukan kehidupan kita di akhirat kelak.

 رسولُ اللهِ‏ِ (صَلَّيَ اللهُ عَلَيهِ وَ آلِهِ):
لِيأْخُذِ العَبْدُ مِنْ نَفْسِه لِنَفْسِه، وَمِنْ دُنْيَاهُ لآخِرَتِهِ، وَمِنَ الشَّيْبَةِ قَبْلَ الكِبَرِ، وَمِنَ الحَيَاةِ قَبْلَ المَمَاتِ، فَمَا بَعْدَ الدُّنْيَا مِنْ دَارٍ الاّ الجَنَّةُ أو النَّارُ.

Rasulullah saw : "Manusia harus menyimpan sesuatu dari dirinya sendiri untuk dirinya sendiri, dari dunia ini untuk akhiratnya, dari usia pemuda sebelum usia tua, dan dari kehidupan ini sebelum kematiannya, maka tidak akan ada tempat tinggal setelah dunia ini kecuali Surga atau Neraka".

Selamat berakifitas..!
Selamat menanam kebaikan..! :)

Tauladan Kedermawanan Sahabat Anshar

Disebutkan bahwa ada seorang tamu berkunjung ke rumah Baginda Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم, tetapi di rumah keluarga beliau صلى الله عليه وآله وسلم tidak mempunyai makanan sesuap pun.

Kebetulan ada seorang Shahabat Anshar datang ke rumah beliau صلى الله عليه وآله وسلم, maka Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم menyuruh sahabat Anshar itu pergi ke rumahnya untuk menjamu tamu Rasulullah itu.

Kemudian sahabat Anshar itu membawa tamu Rasulullah ke rumahnya, kemudian ia menyuruh istrinya mematikan seluruh lampu rumahnya, karena ia tidak mempunyai makanan kecuali hanya sepiring makanan.

Setelah itu, ia mempersilahkan tamunya makan, sedangkan ia hanya berpura-pura makan, sehingga tamunya makan hingga kenyang. Keesokan paginya ketika Sahabat Anshar itu bertemu dengan Rasulullah, maka beliau صلى الله عليه وآله وسلم pun tersenyum kepadanya seraya bersabda, "اَللّهُ سبحانه وتعالى merasa heran atas perbuatan kalian terhadap tamu kalian tadi malam"

Kemudian اَللّهُ سبحانه وتعالى berfirman, "Dan mereka mengutamakan (orang² Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapapun yg terlindungi dari rasa kikir, maka ia termasuk orang² yg beruntung" (QS. Al-Hasyr, 9) (HR. Bukhari dan Muslim)

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى diatas mengisyaratkan bahwa lebih mengutamakan kepentingan orang lain termasuk sifat kedermawanan yg paling tinggi dan itulah salah satu budi pekerti Baginda Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم yg mulia.

اللهم صل على سيدنا و حبيبنا و شفيعنا و قرة أعيننا و مولانا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
رَبِّ فَانْفَعْنَا بِبَرْكَتِهِمْ ... وَاهْدِنَا الْحُسْنَى بِحُرْمَتهِمْ
آمِيـنَ يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن

("Al-Qabas An-Nuur Al-Mubiin min Ihya' 'Ulumuddiin", Sayyidinal Imam Al-Mufassir wal Muhaddist Al-Musnid Al-'Allamah Sayyid Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz BSA)

Kemuliaan Kalimat Tahlil (لاَاِلَهَ اِلاَّاللَه)

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda, "Dzikir paling utama adalah لاَاِلَهَ اِلاَّاللَه , dan do'a paling utama adalah الْحَمْدُ لِلَّهِ" (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Hakim dan Ibnu Hibban)

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم juga bersabda, "Perbaharui iman kalian !".  Beliau ditanya, "Yaa Rasulullah, bagaimana kami memperbaharui iman kami ?". Beliau bersabda, "Perbanyaklah ucapan لاَاِلَهَ اِلاَّاللَه " (HR. Ahmad, Hakim dan Thabrani)

Sesungguhnya اَللّهُ 'Azza wa Jalla berkata, "لاَاِلَهَ اِلاَّاللَه (Tidak ada Tuhan kecuali اَللّهُ) adalah ucapan-KU, dan AKU adalah yg dimaksudkan dalam ucapan itu. Barangsiapa mengucapkannya, ia masuk dalam benteng perlindungan-KU, dan barangsiapa masuk dalam benteng-KU, selamat dari hukuman-KU !" (HR. Ibnu Najjar)

Nabi Musa AS berkata, "Wahai Tuhanku, ajarkan kepadaku (kalimat) yg aku dapat berdzikir dan berdo'a dengannya". اَللّهُ berkata, "Wahai Musa, ucapkanlah لاَاِلَهَ اِلاَّاللَه"

"Wahai Tuhanku, semua hamba-MU mengucapkan kalimat itu", kata Nabi. Musa AS.
"Ucapkanlah لاَاِلَهَ اِلاَّاللَه" kata اَللّهُ
"Laailaaha illa anta (tidak ada Tuhan kecuali Engkau), sesungguhnya yg kuinginkan adalah sesuatu yg Engkau khususkan² untukku", kata Nabi Musa AS.

Lalu اَللّهُ سبحانه وتعالى berkata, "Wahai Musa, kalau. Langit yg 7 (tujuh) serta penghuninya, kecuali AKU, dan juga bumi yg 7 (tujuh) diletakkan dalam piring timbangan dan لاَاِلَهَ اِلاَّاللَه diletakkan dalam piring timbangan yg lain, maka piring لاَاِلَهَ اِلاَّاللَه akan lebih berat !" (HR. Abu Ya'la, Ibnu Hibban dan Hakim)

لاَاِلَهَ اِلاَّاللَه مُحَمَّدَ رَّسُوْلُ اللَه
مـاشــاءاللـــــه لاقـــــوةالابااللــــــــه

Kemuliaan Kalimat Tahmid

Ucapan Tahmid. (الْحَمْدُ لِلَّهِ) memiliki banyak keutamaan, diantaranya sbagai berikut ;

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda, "Dzikir paling baik adalah لاَاِلَهَ اِلاَّاللَه , dan do'a paling utama adalah الْحَمْدُ لِلَّهِ" (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Hakim dan Ibnu Hibban"

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم juga bersabda, "Suci (dari hadast) adalah sebagian dari iman, ucapan الْحَمْدُ لِلَّهِ memenuhi timbangan, dan ucapan سُبْحَانَ اللَّهِ وَ الْحَمْدُ memenuhi antara langit dan bumi (HR. Muslim)

Beliau صلى الله عليه وآله وسلم juga bersabda, "Seseorang bila dikarunia oleh اَللّهُ suatu nikmat lalu ia berkata ; الْحَمْدُ لِلَّهِ, maka apa yg diberikannya (diucapkannya) lebih baik dari nikmat yg telah diterimanya" (HR. Ibnu Majah)

Dan beliau صلى الله عليه وآله وسلم juga bersabda, "Semua ucapan yg tidak diawali dengan pujian kepada Tuhan (الْحَمْدُ لِلَّهِ), menjadi cacat (kurang keberkahannya)" (HR. Abu Dawud)

Bahkan dalam memakai baju pun, اَللّهُ memberikan kemuliaan bagi orang yg berdo'a dengan Tahmid, seperti sabda Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم berikut ini,

"Barangsiapa memakai baju lalu berkata,

'Alhamdulillaahilladziiy kasaniiy hadzaa warozaqoniihi min-ghoiri hawlin minniiy walaa quwwah'

(Segala puji bagi اَللّهُ yg telah mengenakan pakaian ini kepadaku dan menjadikannya sebagai rezeqiku bukan dari usaha dan kekuatanku)

Maka اَللّهُ akan mengampuni dosanya yg lampau" (HR. Ad-Darimi)

مـاشــاءاللـــــه لاقـــــوةالابااللــــــــه
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Takutnya Para Sahabat Rasulullah

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda kepada Sahabat Mu'adz bin Jabal Al-Anshari رضي الله عنـه ketika beliau صلى الله عليه وآله وسلم mendapatinya dalam keadaan menangis, "Bagaimana kau berada di pagi hari ini wahai Mu'adz ?".

Beliau رضي الله عنـه menjawab, "Aku berada di pagi hari dalam keadaan beriman kepada اَللّهُ yaa Rasulullah".
Lalu Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya setiap ucapan memiliki bukti, dan setiap kebenaran memiliki hakikat, maka apa bukti dari ucapanmu ?"

Beliau رضي الله عنـه menjawab, "Wahai Rasulullah, tidaklah aku bangun di pagi hari kecuali aku menduga bahwa aku tidak akan sampai di sore hari, dan tidaklah aku berada di sore hari kecuali aku menduga bahwa aku tidak akan sampai di pagi hari.

Tidaklah aku melangkah kecuali aku menduga tidak akan mengikutinya langkah yg lain. Dan seakan² aku melihat tiap² umat berlutut dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Bersama mereka nabinya dan patung²nya yg dulu mereka sembah selain اَللّهُ سبحانه وتعالى. Seakan² aku melihat hukuman penduduk neraka dan pahala penduduk surga"

Maka Nabi صلى الله عليه وآله وسلم bersabda kepadanya, "Engkau telah mengetahui, maka pertahankanlah !" (HR. Al-Baihaqi dan Abu Nu'aim, dari Sahabat Anas رضي الله عنـه)

Sahabat Bahz bin Hakim رضي الله عنـه berkata, "Dulu Zurarah bin Aufa adalah seorang Qodhi di kota Bashrah. Suatu ketika dia menjadi Imam Shalat di Kabilah Qusyair. Pada waktu shalat subuh dia membaca,

"Apabila ditiup sangkala, maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yg sulit" (QS. Al-Muddatstsir, 8-9)

Lalu dia pun terjatuh dan wafat. Aku termasuk yg membawa jenazahnya ke rumahnya" (HR. Tirmidzi)

مـاشــاءاللـــــه لاقـــــوةالابااللــــــــه
رَبِّ فَانْفَعْنَا بِبَرْكَتِهِم ... وَاهْدِنَا الْحُسْنَى بِحُرْمَتِهِم ... وَأَمِتْـنَا فِي طَرِيْقَتِهِمْ ... وَمُعَـافَاةٍ مِنَ الْفِتَنِ

("Al-Manhaj As-Sawiy, Syarh Ushul Thariqah As-Sadah Al Ba 'Alawi", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Sayyid Zain bin Ibrahim Bin Sumaith)

Fadhilah Bacaan Tasbih

Dari Ummul Mukminin, Sayyidah Juwairiyah رضي الله عنـها, sesungguhnya Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم keluar dari rumah Sayyidah Juwairiyah رضي الله عنـها  untuk melakukan shalat Subuh.

Beliau صلى الله عليه وآله وسلم  kembali pada waktu Dhuha dan mendapati Sayyidah Juwairiyah رضي الله عنـها masih duduk berdzikir.

Beliau صلى الله عليه وآله وسلم  berkata, "Engkau masih saja dalam keadaan seperti ketika kutinggalkan".
"Benar" kata Sayyidah Juwairiyah رضي الله عنـها .

Nabi صلى الله عليه وآله وسلم lalu berkata, "Sesungguhnya aku telah mengucapkan empat kalimat tiga kali, andaikan ditimbang dengan apa yg kau ucapkan sejak awal hari ini, niscaya akan sama beratnya;

سُبْحاَنَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَى نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَا دَ كَلِماَتِهِ

"Subhanallaahi wa bihamdih, 'adada kholqih, wa ridho nafsih, wa zinata 'arsyih, wa midaada kalimaatih"

(Maha Suci اَللّهُ dan segala puji bagi-Nya, sebanyak jumlah ciptaan-Nya, seridha diri-Nya, seberat 'Arsy-Nya, dan sebanyak tinta kalimat-Nya)" (HR. Muslim dan Abu Dawud)

Semoga bermanfaat...
مـاشــاءاللـــــه لاقـــــوةالابااللــــــــه
اللهم صل على سيدنا و حبيبنا و شفيعنا و قرة أعيننا و مولانا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

Shalat Dhuha

Diantara shalat sunnah yg harus dipelihara ialah shalat dhuha. Shalat dhuha sekurang²nya 2 rekaat dan sebanyak²nya 8 rekaat. Sbagian ada yg mengatakan 12 rekaat, sedang kelebihannya amatlah besar.

Waktu paling utama untuk mengerjakan shalat dhuha ialah setelah berlalu sedikit dari seperempat siang.

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda, "Setiap anggotamu dapat berbuat sedekah pada setiap hari, karena pada setiap Tasbih sedekah, setiap Tahmid sedekah, setiap Tahlil sedekah, setiap Takbir sedekah, dan menyuruh berbuat baik adalah sedekah, juga melarang berbuat jahat adalah sedekah, dan cukuplah mengganti semua itu dengan 2 raka'at yg dikerjakan pada waktu dhuha"

Sabda beliau صلى الله عليه وآله وسلم lagi, "Barangsiapa memelihara 2 raka'at dhuha, niscaya diampuni semua dosanya, sekalipun sebanyak buih di laut"

Shalat dhuha disebut pula shalat Awwabin, sedang kelebihannya sama seperti shalat diantara waktu Maghrib dan Isya'. Maksud Awwabin ialah, kembali kepada اَللّهُ سبحانه وتعالى pada masa² lalai.

Kedua waktu untuk shalat dhuha dan Shalat Maghrib dan Isya' termasuk waktu yg kebanyakan manusia melalaikannya.

Waktu pertama ialah, karena manusia terlalu sibuk mencari kebutuhan hidup dan keuntungan dunia. Sedang waktu kedua ialah, karena kesibukan manusia untuk kembali ke rumah masing² dan untuk memenuhi selera mereka.

Karena itu, barangsiapa kembali kepada اَللّهُ dan menyediakan diri untuk beribadah dan melakukan ketaatan kepada-Nya pada waktu² tersebut, niscaya ia akan memperoleh kedudukan yg tinggi disisi-Nya.

آمِيـنَ يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن

("An-Nashaaih Ad-Diniyah Wal-Washaaya Al-Imaaniyah", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Al-Quthb, Sayyid Abdullah bin Alwy Al-Haddad رضي الله عنـه)

Keutamaan waktu antara Maghrib - Isya'

Shalat sunnah Awabin adalah shalat yg dikerjakan antara Maghrib dan Isya', dikerjakan maksimal dua puluh rakaat, dan biasanya dilakukan enam rakaat.

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda, "Barangsiapa shalat (sunnah) di antara Maghrib dan Isya' 2 rakaat, maka اَللّهُ mendirikan rumah (untuknya) di Surga"

Beliau صلى الله عليه وآله وسلم juga bersabda, "Barangsiapa shalat (sunnah) enam rakaat setelah shalat Maghrib, tanpa diselingi dengan pembicaraan kotor, maka shalat tersebut mampu mengimbangi ibadah selama dua belas tahun" (HR. Tirmidzi)

Telah dijelaskan dalam beberapa hadist dan sunnah Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم tentang keutamaan menghidupkan waktu antara Maghrib dan Isya'.

Dalam hal ini, Syeikh Ahmad bin Abi Al-Hawariy رضي الله عنـه bertanya kepada gurunya, yaitu Syeikh Abu Sulaiman رضي الله عنـه,

"Wahai syeikh, mana yg lebih utama, puasa di siang hari atau menghidupkan waktu antara Maghrib dan Isya' dengan amal saleh ?"

"Kerjakan kedua-duanya !" Jawab gurunya.

"Tetapi saya tak mampu mengerjakan keduanya. Karena, jika saya berpuasa, waktu antara Maghrib dan Isya' adalah saat sibuk untuk berbuka" kata Syeikh Ahmad رضي الله عنـه

"Kalau demikian tinggalkan puasa dan isilah waktu antara Maghrib dan Isya' dengan amal shaleh" jawab Syeikh Abu Sulaiman رضي الله عنـه

مـاشــاءاللـــــه لاقـــــوةالابااللــــــــه 

("Risalatul Mu'awanati wal Muzhaharati wal Muaazarati", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Al-Qutbh, Sayyid Abdullah bin Alwy Al-Haddad رضي الله عنـه)

Ketakutan Para Khulafaur Rasyidin

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى , "Laki² yg tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati اَللّهُ, dan (dari) mendirikan shalat, dan (dari) menunaikan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yg (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang" (QS. An-Nur, 24;37)

Junjungan kami Al-Imam Sayyid Idrus bin Umar Al-Habsyi رضي الله عنـه berkata, "Sesungguhnya 10 orang sahabat yg mendapat kabar gembira dengan surga, semoga اَللّهُ meridhai mereka, mereka berada dalam puncak ketakutan.
Junjungan kami Sahabat Umar bin Khattab رضي الله عنـه adalah yg paling besar dan tinggi rasa takutnya.

Suatu ketika beliau ditanya, 'Mengapa engkau memiliki rasa takut, sedangkan manusia yg jujur lagi terpercaya dan tak berbicara berdasarkan nafsu (Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم) telah memberikan kabar gembira kepadamu dengan surga ?'

Maka beliau رضي الله عنـه menjawab, "Kami takut kabar gembira itu diberikan kepada kami dengan syarat² yg harus kami penuhi. Dan kami tak merasa aman dari nafsu kami. Boleh jadi kami tidak memenuhi salah satu dari syarat² itu !"

Diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dalam kitab "Syu'bu Al-Iman", dari Adh-Dhahak رضي الله عنـه, bahwa Sahabat Abubakar رضي الله عنـه berkata, "Demi اَللّهُ, aku menginginkan diriku adalah sebuah pohon yg tumbuh di pinggir jalan. Lalu seekor unta melewatiku, mengambilku, dan memasukkanku ke dalam perutnya, kemudian mengunyah dan menelanku. Lalu ia mengeluarkanku sbagai kotoran dan aku tidak menjadi manusia"

مـاشــاءاللـــــه لاقـــــوةالابااللــــــــه
رَبِّ فَانْفَعْنَا بِبَرْكَتِهِم ... وَاهْدِنَا الْحُسْنَى بِحُرْمَتِهِم ... وَأَمِتْـنَا فِي طَرِيْقَتِهِمْ ... وَمُعَـافَاةٍ مِنَ الْفِتَنِ

("Al-Manhaj As-Sawiy, Syarh Ushul Thariqah As-Sadah Al Ba 'Alawi", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Sayyid Zain bin Ibrahim Bin Sumaith)

Hawa Nafsu

Setiap kebaikan terasa berat bagi Nafs.
Tetapi jika dipaksakan, ia akan terbiasa dan dapat mengerjakannya dengan mudah.
Sbagian orang jika melihat Nafs-nya benci pada perbuatan baik, ia mengikuti Nafs-nya dan cenderung kepadanya.

Ia berbuat demikian, hingga tidak mampu lagi berbuat baik. Akhirnya, hatinya menjadi keras !

Sebenarnya jika hati mau menghadap kepada اَللّهُ, maka اَللّهُ akan menghadap kepadanya.
Jika berpaling, اَللّهُ pun akan berpaling darinya !

Sifat Nafs adalah suka menentang dan mudah bosan. Jika kau membiasakannya dengan keburukan, ia akan menjadi buruk.

Manusia hendaknya menyibukkan Nas-nya dengan amal² yg bermanfaat baginya.
Nafs akan terbiasa dengan apa yg dibiasakan kepadanya.

Orang yg terbiasa banyak bicara, menghadiri majelis yg penuh kelalaian dan permainan, maka hatinya akan terasa berat untuk membaca Al-Qur'an dan menerima nasehat..

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Dan jangan kau ikuti orang yg hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami dan menuruti hawa nafsunya" (QS. Al-Kahfi, 18;28)

أسْتَغْفِرُ اللّهَ الْعَظيْم وأتوبُ إليہ
صــدق اللــه العــظيم وصــدق رســول اللــه النبي الحبيبـــ الكريــــــم

("Uqudul Almas bi Manaqibil Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthos", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Sayyid Alwi bin Thohir Al-Haddad رضي الله عنـه, Mufti Johor)

Kesempitan Hidup

Sesungguhnya smua kesulitan yg sedang qta alami, seperti kesempitan hidup, sedikitnya hujan dan berkah, adalah karena qta kurang sedekah, beribadah dan meremehkan shalat.

Apakah qta kira اَللّهُ tidak akan menguji qta ?
Bersedekahlah, beradablah, shalatlah dan bersihkanlah pakaian qta.
Jika tubuh seseorang bersih, maka akan hilang kesumpekannya.

Imam Syafi'i رضي الله عنـه berkata, "Barangsiapa bersih pakaiannya, maka akan hilang kesumpekannya"

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Dan tidak ada suatu binatang yg melata di bumi melainkan اَللّهُ سبحانه وتعالى lah yg memberi rezeqinya" (QS. Huud, 6)

Jika seseorang snantiasa taat, maka اَللّهُ akan memberinya rezeqi, dan اَللّهُ tidak akan membiarkannya begitu aja tanpa harta.
Sesungguhnya اَللّهُ telah memberi memberi qta rezeqi, tapi qta menghambur²kan rezeqi itu bukan pada tempatnya.
Yaitu qta melupakan Zakat dan Sedekah !

Ambil sbuah perumpamaan, jika qta memiliki rumah yg di dalamnya terdapat makanan dan harta, lalu kunci rumah itu qta berikan kepada anak qta, tapi kemudian anak qta menghambur²kan harta itu, TIDAK MEMBELANJAKANNYA pada tempatnya, apakah qta akan memberinya kunci lagi ?
Tentu tidak bukan ?

Bersedekahlah... Tunaikanlah Zakat, jangan qta kurangi..

Karena qta "menentang" اَللّهُ, maka IA menguji qta dengan lembut.
Yaitu menguji dengan kesempitan hidup dan keadaan yg tidak qta harapkan.
Bersyukurlah, اَللّهُ tidak menguji qta dengan Adzab maupun Siksa.

Marilah qta perbaiki lagi hubungan qta dengan اَللّهُ سبحانه وتعالى, agar اَللّهُ senantiasa melimpahkan rezeqi yg penuh keberkahan, keselamatan dan halal, dengan qta menunaikan Zakat, bersedekah serta berinfaq..

آمِيـنَ يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن

("Uqudul Almas bi Manaqibil Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthos", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Sayyid Alwi bin Thohir Al-Haddad رضي الله عنـه, Mufti Johor)

~ Berinfaq di Jum'ah Mubarroq, Jum'at penuh Berkah, Berlipat Pahalanya ~

Do'a dan Amalan ; Cara Menghilangkan Bisikan Buruk

Seorang Ulama besar, Sayyidinal Imam Al-'Allamah Al-Quthb, Sayyid Ahmad bin Hasan Al-Atthos رضي الله عنـه, (Huraidhoh-Hadhramaut, 1257-1334 H), mendapatkan Ijazah dari Ulama besar, seorang Mufti Haromain, Sayyidinal Imam Al-'Allamah Sayyid Zaini Ahmad Dahlan رضي الله عنـه, beliau guru dari Syeikh Nawawi Al-Bantani رضي الله عنـه (Bapak Kitab Kuning Indonesia)

Sayyid Ahmad bin Hasan رضي الله عنـه berkata ;

"Jika dalam hatimu terlintas bisikan buruk ato ajakan untuk bermaksiat, angkatlah kepalamu ke langit, lalu ucapkan ; "اَللّهُ....." Dengan satu nafas...

Insya اَللّهُ perbuatan ini akan membakar dan menghapus dengan seketika bisikan² buruk dalam hati.

Hikmah dari menengadahkan kepala ke langit, karena setan tidak dapat mendatangi manusia dari atas kepalanya.

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Kemudian saya (Iblis) akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka" (QS. Al-A'rof, 7;17)

Dalam firman diatas, اَللّهُ tidak mengatakan bahwa Iblis akan mendatangi mereka dari atas"

مـاشــاءاللـــــه لاقـــــوةالابااللــــــــه

("Uqudul Almas bi Manaqibil Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthos", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Sayyid Alwi bin Thohir Al-Haddad رضي الله عنـه, Mufti Johor)

Mutiara Hadist. * DOA 2 MALAIKAT SETIAP PAGI

DOA 2 MALAIKAT SETIAP PAGI

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda ;

"Tidaklah seorang hamba memasuki waktu pagi pada setiap harinya, kecuali ada dua malaikat yg turun.
Salah satunya berdoa ; 'Yaa اَللّهُ, berikanlah ganti bagi orang yg berinfaq'.
Dan yg satu lagi berdoa: ; 'Yaa اَللّهُ, berilah kerusakan bagi orang yg menahan hartanya". (HR. Bukhari dan Muslim).

Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari Hadist diatas, dan اَللّهُ mudahkan kita untuk menjadi golongan orang yg gemar berinfaq, sehingga termasuk orang yg didoakan kebaikan oleh malaikat setiap pagi.

آمِيـنَ يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن
صباح الخير والنور والبركة والسرو ر

Mari kita berdoa bersama...

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
ألحمد للّه ربّ العالمين
والصلاة والسلام علىا شرف الانبياء والمرسلين سيدنا محمد وعلىاله وصحبه اجمعين

"Yaa اَللّهُ.. Limpahkanlah sholawat kepada Sayyidina Muhammad dan keluarganya, lentera² hikmah, pemberi nikmat dan sumber perlindungan.

Lindungilah kami dari keburukan berkat mereka, jangan ambil kami ketika kami sedang tertipu dan lalai...
Jangan jadikan akhir semua urusan kami kerugian dan penyesalan.

Ridhoilah kami, karena sesungguhnya ampunan-Mu untuk orang² yg dzalim dan kami termasuk orang² yg berbuat dzalim...

Yaa اَللّهُ... Ampunilah kami karena hal itu tidak akan membahayakan-Mu, dan berilah kami apa² yg tidak bermanfaat bagi-Mu.
Sebab, Engkau memiliki rahmat yg sangat luas dan hikmah yg menakjubkan.

Berilah kami keluasan (rezeqi), kelembutan, keselamatan, kesehatan, rasa syukur, 'afiah dan taqwa.

Yaa اَللّهُ... Berilah kami kesabaran dan sikap shidq, juga kepada para teman²ku di jalan-Mu..

Yaa اَللّهُ... Berikan kepada kami kemudahan tanpa kesulitan, begitu pula kepada keluarga, anak dan saudara²ku di jalan-Mu, serta orang² yg melahirkanku dari kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat

Yaa اَللّهُ yg selalu ada... Yaa اَللّهُ yg Maha Hidup dan Maha Berdiri sendiri... Yaa اَللّهُ yg mencukupi segala sesuatu, dan tidak ada sesuatu pun yg dapat mencukupi-Nya....

Yaa اَللّهُ... Yg mengubah² keadaan, ubahlah keadaan kami menjadi keadaan yg paling baik, dan selamatkanlah kami dari keadaan orang² yg sesat dan perbuatan orang² yg bodoh...

Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurah kepada Sayyidina Muhammad, keluarga, para sahabat dan para pecinta mereka..."

سُبحان ربِّك ربِّ الْعزّة عما يصفون وسلام على المرسلين و آخر دعَواهم أَن الحمد للّه ربِّ العالمين
آمِيـنَ يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن

Sunnah² Saat Bangun Dari Tidur

Banyak Ibadah sunnah² Rasulallah dalam kehidupan sehari² yg mungkin sering qta lewatkan, lalaikan ato bahkan qta tidak mengetahuinya, sedangkan pahala menghidupkan sunnah Rasulallah yg telah "mati" di masyarakat, dalam Hadist disebutkan bagaikan seseorang mati syahid, lalu dihidupkan lagi, mati syahid lagi lalu dihidupkan sebanyak 100 X.

Diantaranya adalah Sunnah saat bangun dari tidur, yaitu ;

1. Mengusap Wajah Dengan Tangan Agar Hilang Kantuk.
"...Saat Rasulallah صلى الله عليه وآله وسلم bangun dari tidur, beliau duduk dan mengusap wajahnya dengan tangannya untuk menghilangkan kantuk". (HR. Muslim)

2. Mengucapkan Do'a
"Segala puji bagi اَللّهُ yg telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan hanya kepada-Nya kami dikembalikan...". (HR. Bukhari)

3. Bersiwak.
"...Apabila bangun dari tidur di malam hari, Rasulallah صلى الله عليه وآله وسلم menggosok gigi dengan siwak" (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

4. Mendenguskan Angin Dari Lubang Hidung.
Rasulallah صلى الله عليه وآله وسلم  bersabda;
"...Apabila salah seorang diantara kalian bangun tidur, hendaknya ia mendenguskan angin melalui lubang hidungnya sebanyak 3 kali. Karena syetan biasanya mendekam di lubang hidung". (HR. Muttafaq 'Alaih)

5. Membasuh Kedua Tangan Sebanyak 3 Kali.
Rasulallah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda, "Apabila salah seorang diantara kalian bangun tidur, jangan langsung mencelupkan tangannya ke dalam bejana wudhu, sebelum membasuhnya sebanyak tiga kali." (HR. Bukhari dan Muslim)

Marilah qta smua menghidupkan kembali sunnah² Rasulullah, agar kelak qta bisa mendapatkan pahala serta cinta-Nya dan cinta Rasul-Nya, dan dengan menghidupkan sunnah, smoga qta mendapatkan pahala Mati Syahid sebanyak 100 X.

آمِيـنَ يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن
اللهم صل على سيدنا و حبيبنا و شفيعنا و قرة أعيننا و مولانا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

Semoga bermanfaat....

Berbagai Cara Mendekatkan Diri Kepada-Nya

Banyak cara manusia untuk mendekatkan diri kepada-Nya, yaitu diantaranya ;

- Orang yg berharta, hendaknya banyak berderma dan bersedekah di jalan-Nya.
- Orang yg berilmu, hendaknya mencurahkan semua tenaganya untuk mengajar.
- Orang yg mempunyai kedudukan hendaknya berusaha mendamaikan orang² yg bermusuhan dan menolong orang² yg di dzalimi.

- Orang yg berdagang dan menekuni pekerjaan lainnya, hendaknya jujur kepada kaum muslimin dan melakukan pekerjaannya dengan sempurna

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Hendaknya orang yg mampu, memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yg disempitkan resekinya, hendaknya memberi nafkah dari harta yg diberikan اَللّهُ kepadanya. اَللّهُ tidak memikulkan beban kepada seseorang, melainkan (sekedar) apa yg اَللّهُ berikan kepadanya. اَللّهُ kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan" (QS. Ath-Thalaq, 65;7)

Sesungguhnya اَللّهُ سبحانه وتعالى telah memerintahkan untuk bertaqwa kepada-Nya sesuai dengan pekerjaannya.

Di dunia ini, manusia harus memiliki 4 sifat ;
1. Sabar terhadap apa yg dibenci dan disukai.
2. Melayani dengan baik dan menyenangkan hati orang yg baik maupun jahat (yg tidak melanggar syariat)
3. Memiliki akal yg dapat membedakan segala sesuatu.
4. Memiliki niat saleh dalam semua hal agar tercapai keinginannya.

مـاشــاءاللـــــه لاقـــــوةالابااللــــــــه

("Uqudul Almas bi Manaqibil Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthos", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Sayyid Alwi bin Thohir Al-Haddad رضي الله عنـه, Mufti Johor)

Hati Manusia

Manusia slalu berbolak-balik keadaannya, antara menghadapkan diri kepada اَللّهُ dan berpaling dari-Nya, antara baik dan buruk, antara ruh yg mengajaknya ke alam yg tinggi dan jasad yg menariknya ke alam yg rendah.

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia dalam bentuk yg terbaik. Kemudian Kami kembalikan mereka ke tempat yg paling rendah. Kecuali, orang² yg beriman dan beramal saleh" (QS. At-Tin, 95;4-6)

Hendaknya qta berusaha memperbaiki dan membersihkan hati dari kotoran dan sgala hal yg mengganggunya
Hati seperti wadah, akan penuh bila disi ; baik dengan sesuatu yg baik maupun buruk.

Tingkat kedudukan kaum shalihin yg paling rendah adalah mereka berhati suci, bersih dan tenang (muthmainnah)
Hati yg bersih siap menerima karunia² اَللّهُ. Sedang hati yg kotor, tidak dapat menampung sedikit pun karunia-Nya.

Dalam diri manusia terdapat seluruh bagian alam. Seseorang yg berhati bersih akan melihat seluruh isi alam dalam dirinya.
Laut, misalnya, jika permukaannya tenang dan airnya jernih, smua ikan dan hewan² yg terdapat di dalamnya akan tampak gerak dan diamnya.

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Akan Kami perlihatkan kepada mereka tanda²(kekuasaan) Kami pada segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa sesungguhnya (Qur'an) itu adalah benar"

صــدق اللــه العــظيم وصــدق رســول اللــه النبي الحبيبـــ الكريــــــم

("Uqudul Almas bi Manaqibil Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthos", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Sayyid Alwi bin Thohir Al-Haddad رضي الله عنـه, Mufti Johor)

Sedekah di Malam Mulia, di Bulan Mulia

Jangan meninggalkan sedekah, karena takut miskin, ato khawatir hartanya berkekurangan.

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم telah bersabda, "Tidak akan berkurang harta yg disedekahkan, bahkan akan bertambah" (HR. Muslim)

Sebenarnya, justru sedekah itulah menambah kekayaan dan meluaskan hidup, menjauhkan kekurangan dan kesempitan.

Sedang meninggalkan sedekah akan menghasilkan keadaan yg sebaliknya. Yakni mendatangkan kemiskinan dan melenyapkan kekayaan

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Dari barang apa saja yg kamu nafkahkan, maka اَللّهُ akan menggantinya dan DIA-lah Pemberi Rezeqi yg sebaik²nya" (QS. Saba', 34;39)

صَدَقَ اللَّهُ الْعَظِيْمُ وَصَدَقَ رَسُوْلُهُ النَّبِيُّ الكَرِيْمُ وَنَحْنُ عَلىَ ذَالكَ مِنَ الشّاهِدِيْنَ وَالشَّاكِرِيْنَ

("An-Nashaaih Ad-Diniyah Wal-Washaaya Al-Imaaniyah", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Al-Quthb, Sayyid Abdullah bin Alwy Al-Haddad رضي الله عنـه)

Pengaruh Dari Niat

Amal dan niat shaleh akan menyebabkan timbulnya kewibawaan pada diri seseorang.
Ia akan tampak beda dengan orang lain, ucapannya didengar dan bermanfaat.

Sebaliknya, amal dan niat buruk akan menyebabkan pelakunya diselimuti kegelapan.

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Dan barangsiapa yg tidak diberi cahaya oleh اَللّهُ, maka ia tidak memiliki cahaya sedikit pun" (QS.  An-Nur, 24;40)

Yg membedakan orang² yg suka mendekatkan diri kepada اَللّهُ (Ahlil Iqbal) dan orang² yg cenderung menjauhkan diri dari اَللّهُ (Ahlil Idbar) adalah satu, yaitu niat ; Niat untuk mendekat ato menjauh dari اَللّهُ سبحانه وتعالى .

Diantara keistimewaan niat, yaitu ; Niat baik hanya akan muncul dari orang² baik !

Imam Junaid رضي الله عنـه berkata, "Barangsiapa membukakan bagi dirinya 1 Pintu Niat Baik, maka اَللّهُ membukakan baginya 70 Pintu Taufik.

Dan barangsiapa membukakan untuk dirinya 1 Pintu Niat Buruk, maka اَللّهُ membukakan untuknya 70 Pintu Khidzlan (Dorongan seseorang untuk bermaksiat) !"

أسْتَغْفِرُ اللّهَ الْعَظيْم وأتوبُ إليہ
أَعُوْذُ بِا للّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

("Uqudul Almas bi Manaqibil Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthos", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Sayyid Alwi bin Thohir Al-Haddad رضي الله عنـه, Mufti Johor)

Sayangilah anak yatim

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
ألحمد للّه ربّ العالمين
والصلاة والسلام علىا شرف الانبياء والمرسلين سيدنا محمد وعلىاله وصحبه اجمعين

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Dan mereka bertanya kepadamu mengenai anak² yatim. Katakanlah, 'Memperbaiki keadaan anak² yatim itu amat baik bagimu" (QS. Al-Baqarah, 2:220)

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم, "Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya dan berilah dia makan seperti yg kau makan. Bila itu kau lakukan, hatimu akan tenang dan keinginanmu akan tercapai".(HR. Thabrani)

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم juga bersabda, "Aku dan pemeliharaan anak yatim, akan berada di syurga kelak (sambil mengisyaratkan dan mensejajarkan kedua jari tengah dan telunjuknya)" (HR. Bukhari)

Para ikhwan wal akhwat smuanya, dari ayat Al-Qur'an dan Hadist Rasulullah diatas, marilah di bulan yg mulia ini, qta lebih memperhatikan keadaan anak² Yatim di sekitar qta, terlebih yg masih ada hubungan kerabat dan tidak mampu.

Bagi para ikhwan dan akhwat yg hendak turut berpartisipasi dalam kegiatan santunan Anak Yatim bersama Ponpes "Darul Musthofa" Bogor, bisa menghubungi kami.

Sebelum dan sesudahnya kami haturkan جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا ..
Insya اَللّهُ berkah Dunia-Akhirat.
آمِيـنَ يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Apapun yg Dimiliki dan Perbuatan yg Dilakukan, Ada Pertanggung - Jawaban !

Diceritakan bahwa Nabi Isa AS pernah menghidupkan seorang yg telah dikubur (mati).
Ketika ia (yg dibangkitkan) bangun, ia bertanya, "Apakah kiamat telah datang ?"
Maka ada yg menjawab, "Tidak, namun Isa bin Maryam berdo'a kepada اَللّهُ untuk menghidupkanmu"

Ia bertanya, "Kenapa engkau hidupkan aku hai Isa bin Maryam ?"
Lalu Nabi Isa AS menjawab, "Aku ingin mengambil pelajaran darimu. Sudah berapa lama engkau mati ?"
"Sudah 70 tahun" jawabnya.
"Apa yg telah engkau jumpai ?" Tanya Nabi Isa AS.

"Amalku baik dan اَللّهُ mengampuni aku kecuali bahwa aku pernah membawakan kayu bakar milik orang. Ketika sudah sampai ke tempatnya, di rumah dia, ada sesuatu diantara gigiku.

Akhirnya, aku ambil secuil tusuk gigi dari kayu itu yg aku buat utk menusuk sela² gigi.
Setelah itu, aku buang. Akhirnya, aku dihisab ;
'Bagaimana bisa engkau ambil secuil kayu ini dari harta milik orang lain !?!'

Selama 70 tahun itu aku selalu dicela hingga pemilik kayu bakar itu mati, lalu ia memaafkan aku atau mengambil haknya dariku"

Smua itu menunjukkan apa yg di isyaratkan oleh اَللّهُ dalam firman-Nya, "Kami akan memasang timbangan yg tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan" (QS. Al-Anbiya', 21;47)

أسْتَغْفِرُ اللّهَ الْعَظيْم وأتوبُ إليہ
صــدق اللــه العــظيم وصــدق رســول اللــه النبي الحبيبـــ الكريــــــم
 
("Mamlakatul-Qolbi wal-'A'dha', Sayyidinal Imam Al-Mufassir wal Muhaddist Al-Musnid Al-'Allamah Sayyid Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz BSA)

Memohon Taufiq Untuk Beramal Shaleh

Ketahuilah, bahwa tanda bahagia ialah, manakala اَللّهُ سبحانه وتعالى memberi taufiq kepada hamba-Nya untuk beramal saleh di masa hidup, dan memudahkan baginya jalan menuju ketaatan.

Akan halnya tanda celaka ialah, manakala اَللّهُ سبحانه وتعالى menyulitkan baginya untuk beramal shaleh, dan dibukakan pula jalan untuk melakukan kejahatan.

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda, "Bekerjalah (beribadahlah), sesungguhnya setiap orang itu dimudahkan kepada apa yg ditaqdirkan baginya.
Jika ia ditakdirkan menjadi ahli syurga, maka akan dimudahkan baginya amalan ahli syurga. Jika ia ditakdirkan menjadi ahli neraka, maka akan dimudahkan baginya amalan ahli neraka !"

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Dan tidak ada taufiq bagiku melainkan dengan (pertolongan) اَللّهُ" (QS. Hud, 11;88)

"Wahai Yang Maha Penyayang, wahai Yang Maha Pemberi, wahai Yang Menciptakan Langit dan Bumi, wahai Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan..
Kepada-Mu kami memohon Taufiq agar kami mampu melaksanakan semua perintah-MU, menjauhi semua larangan-MU dan memenuhi hak² dengan cara yg Engkai cintai dan ridhai, Yaa اَللّهُ ... Yaa Rabb....!"

آمِيـنَ يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن

("An-Nashaaih Ad-Diniyah Wal-Washaaya Al-Imaaniyah", Sayyidinal Imam Al-'Allamah, Al-Quthb, Sayyid Abdullah bin Alwy Al-Haddad رضي الله عنـه)

Cara Memperoleh Rasa Takut

Sayyidinal Imam Al-Quthb, As-Sayyid Ahmad bin Hasan Al-Atthos رضي الله عنـه berkata ;

"Jika seseorang ingin memperoleh rasa takut kepada اَللّهُ سبحانه وتعالى (Khosy-yah), maka hendaknya ia melihat orang yg memiliki rasa takut...
Jika ingin khusyu', maka hendaknya ia melihat orang yg khusyu'...

Manusia adalah magnet untuk dirinya dan orang lain...
Manusia biasanya mencuri watak orang yg dilihatnya..."

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda, "Seseorang mukmin adalah cermin bagi mukmin yg lain". (HR. Abu Dawud)

اللهم صل على سيدنا و حبيبنا و شفيعنا و قرة أعيننا و مولانا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

("Uqudul Almas bi Manaqibil Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthos", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Sayyid Alwi bin Thohir Al-Haddad رضي الله عنـه, Mufti Johor)

Yakin dan Sabar

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم merupakan contoh ideal pelaku kesabaran. Sejak kecil, remaja, dewasa, dan sampai diutus menjadi Rasul, beliau selalu mempraktekkan kesabaran dengan baik.

Berkenaan dengan kedudukan sabar, beliau صلى الله عليه وآله وسلم bersabda,

"Diantara hal yg sedikit sekali diberikan kepada kalian adalah YAKIN dan SABAR.
Orang yg mendapatkan sedikit bagian dari keduanya, ia tidak perlu mencemaskan kurangnya Shalat malam dan Puasa di siang hari !"

Hadist diatas mengisyaratkan bahwa kekurangan ibadah sunnah dapat tergantikan nilainya oleh sifat SABAR dan Penuh YAKIN.

Pemilik dua sifat ini mendapatkan kedudukan yg tinggi di sisi اَللّهُ. Kedua sifat ini, merupakan sifat² istimewa yg tidak banyak dimiliki oleh manusia.

Mereka yg memiliki dua sifat ini adalah orang² pilihan اَللّهُ pada akhirnya yg akan dianugerahi Kesuksesan dan Kebahagiaan Dunia-Akhirat.

مـاشــاءاللـــــه لاقـــــوةالابااللــــــــه 

("Is'af Thalibi Ridhal Al-Khalaq bi Bayani Makarim Al-Akhlaq", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Al-Musnid Al-Muhaddist wal Mufassir, Sayyid Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz BSA)

Menahan Emosi

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yg ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang² yg bodoh" (QS. Al-A'raaf, 199)

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda, "Barangsiapa yg dapat menahan marahnya, padahal ia dapat melampiaskan kemarahannya itu kepada orang lain, maka di hari kiamat kelak ia akan dipanggil اَللّهُ سبحانه وتعالى di hadapan orang banyak dan dipersilahkan untuk memilih Bidadari sebanyak yg ia kehendaki" (HR. Abu Dawud)

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم juga bersabda, "Tidak ada pahala yg lebih besar daripada seseorang yg mengekang emosinya karena اَللّهُ سبحانه وتعالى semata !" (HR. Ibnu Majah)

Al-Imam Muhammad bin Ka'ab رضي الله عنـه berkata, "Ada Tiga perkara, siapapun yg memiliki ketiga perkara itu, maka imannya akan sempurna ;
1. Jika ia gembira, maka kegembiraannya tidak tersalurkan dalam kebatilan.
2. Jika ia marah, maka kemarahannya tidak dilampiaskan kepada orang lain.
3. Jika ia mampu membalas kejahatan orang lain, maka ia tidak melakukannya"

مـاشــاءاللـــــه لاقـــــوةالابااللــــــــه

("Al-Qabas An-Nuur Al-Mubiin min Ihya' 'Ulumuddiin", Sayyidinal Imam Al-Mufassir wal Muhaddist Al-Musnid Al-'Allamah Sayyid Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz BSA)

Mutiara Kalam Salafus Sholih

Sayyidinal Imam, Al-Allamah, Al-Quthb As-Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad رضي الله عنـه berkata ;

"Barangsiapa berusaha menyenangkanmu dengan perbuatan yg dapat membahayakan Agamamu, misalnya dengan bermuka manis kepadamu tetapi tidak mau menasihati dan menunjukkan keburukan²mu, maka dia adalah musuhmu, meskipun nafsumu akan menyenanginya.

Orang seperti ini ibarat makanan enak yg mengandung racun mematikan !

Sedangkan orang yg suka menyakitimu dengan sesuatu yg bermanfaat bagi Agamamu, misalnya dengan menasihatimu secara keras atas sgala keburukan dan kekuranganmu, maka dia adalah temanmu, meskipun dirimu akan membencinya.

Orang seperti ini ibarat obat yg pahit rasanya tetapi membawa kesehatan dan kesembuhan !"

رَبِّ فَانْفَعْنَا بِبَرْكَتِهِم ... وَاهْدِنَا الْحُسْنَى بِحُرْمَتِهِم ... وَأَمِتْـنَا فِي طَرِيْقَتِهِمْ ... وَمُعَـافَاةٍ مِنَ الْفِتَنِ
آمِيـنَ يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن

'Abid yg Sombong dan Penjahat yg bertaubat


Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى : "Sesungguhnya اَللّهُ mencintai orang² yg bertobat dan menyukai orang² yg mensucikan diri" (QS. Al-Baqoroh, 2:222)

Dan Firman-Nya lagi, "Sesungguhnya اَللّهُ tidak menyukai orang² yg sombong lagi membanggakan diri" (QS. Luqman, 31;18)

Dahulu, di kalangan Bani Israil ada seorang Penjahat dan seorang Ahli Ibadah ('Abid).
Karena kesalehannya, si Abid setiap kali berjalan selalu dinaungi awan.

Pada suatu hari, bertemulah kedua orang ini. Si Penjahat berkata kepada dirinya (dalam hati), "Aku ini adalah seorang durhaka, sedang ia adalah seorang ahli ibadah, biarlah aku duduk di dekatnya agar اَللّهُ merahmatiku". Ia pun duduk disamping si 'Abid.

Sedangkan si 'Abid dengan memandang rendah berkata dalam hatinya, "Aku ini seorang 'Abid, sedangkan ia adalah seorang durhaka, mana boleh ia duduk disampingku".

Dan اَللّهُ kemudian mewahyukan kepada Nabi di Zaman itu, "Perintahkan keduanya untuk mulai beramal lagi, karena sesungguhnya AKU telah mengampuni dosa² penjahat itu dan menggugurkan amal si 'Abid"

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa pada waktu mereka beranjak dari tempat duduknya, awan yg sejak tadi berada diatas si 'Abid, berpindah menaungi sang penjahat.

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda, "Seorang yg bertobat dari sebuah dosa, bagaikan orang yg tiada dosa baginya" (HR. Ibnu Majah)

مـاشــاءاللـــــه لاقـــــوةالابااللــــــــه

("Ihya' Ulumuddin", Hujjatul Islam Sayyidinal Imam Abu Hamid bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghozaly رضي الله عنـه, Juz 3, Bab. "Bayanu Ma Bihit Takkabur", Dar El-Fikr, Beirut)

Selalu Melibatkan اَللّهُ

Selalu Melibatkan اَللّهُ سبحانه وتعالى

Seorang Ulama besar yg sangat terkenal, seorang yg Alim dan 'Allamah (ahli dalam ilmu Agama serta mengamalkan ilmunya), Asy-Syeikh Abu Hasan Asy-Syadzili رضي الله عنـه menceritakan kisah perjalanannya.

"Suatu hari aku memasuki sebuah hutan yg penuh binatang buas ketika menjelang Maghrib. Kuhamparkan sajadah untuk shalat. Pada waktu shalat, binatang² buas yg menghuni hutan datang mengelilingiku, namun tak terlintas sedikit pun rasa takut dihatiku.
Aku bahkan merasa tenang dan tentram. Malam itu aku tidur pulas bagai di malam pengantin.

Keesokan harinya, kulanjutkan perjalananku. Menjelang malam, aku kembali memasuki sebuah hutan. Ketika memasukinya, aku merasakan sesuatu yg lain di hatiku. Aku berfikir, "Semalam aku tidur dengan binatang² buas di sekelilingku, namun sama skali tak merasa takut"

Kemudian ketika aku shalat, beberapa burung kecil beterbangan di sekelilingku. Tiba² timbul rasa takut yg tak mampu kukendalikan sampai tubuhku gemetaran.

"Yaa اَللّهُ.. Semalam aku tidur pulas tanpa rasa takut walau di kelilingi begitu banyak binatang buas. Tetapi, mengapa malam ini aku merasa takut sekali hanya karena mendengar suara kepakan sayap beberapa ekor burung kecil" kataku dalam hati.

Tiba² terdengar bisikan (di hatiku), "SEMALAM KAU MEMASUKI HUTAN BERSAMA اَللّهُ, MALAM INI KAU MEMASUKI HUTAN BERSAMA NAFS-MU !".
Aku pun lalu beristighfar memohon ampun kepada اَللّهُ سبحانه وتعالى"

("Tuhfah Al-Asyraf", kalam Sayyidinal Imam, Al-Allamah, Sayyidinal Habib Muhammad bin Hadi As-Seggaf رضي الله عنـه)

Yaa ayyuhal ikhwan wal akhwat.. Seringkali tanpa qta sadari, qta sering merasakan kedamaian bila apapun yg qta kerjakan dan lalukan slalu melibatkan اَللّهُ

Namun, sebaliknya bila bersama Nafs dan Ego maka qta sering merasakan kesumpekan, kesuntukan serta lebih banyak ambisi yg salah serta emosional yg tidak terkontrol..

Selalu libatkan اَللّهُ, maka kedamaian serta ketenangan akan meliputi hati serta fikiran qta....

Mutiara Kalam Salafus Sholih

Sayyidinal Imam, Al-Allamah, Al-Quthb As-Sayyid Abdullah bin Alwi Al-Haddad رضي الله عنـه berkata ;

"Barangsiapa sibuk memenuhi hak² اَللّهُ hingga melupakan hak dirinya dan teman²nya, maka dia adalah hamba اَللّهُ (Abdul Hadrah).

- Barangsiapa sibuk memenuhi hak² dirinya hingga melupakan hak اَللّهُ dan hak teman²nya, maka dia adalah hamba (budak) syahwat (Abdus Syahwah).

- Barangsiapa sibuk memenuhi hak teman²nya hingga melupakan hak اَللّهُ dan hak dirinya sendiri, maka dia adalah budak (hamba) kekuasaan (Abdur Riyasah).

- Dan barangsiapa sibuk memenuhi hak² اَللّهُ dan hak teman²nya hingga melupakan hak dirinya, maka dia adalah Pewaris Nabi (Shohibul Wiratsah) !"

رَبِّ فَانْفَعْنَا بِبَرْكَتِهِم ... وَاهْدِنَا الْحُسْنَى بِحُرْمَتِهِم ... وَأَمِتْـنَا فِي طَرِيْقَتِهِمْ ... وَمُعَـافَاةٍ مِنَ الْفِتَنِ
آمِيـنَ يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن

Hati Yang Hidup

Seseorang yg hatinya hidup akan bersikap penuh kasih sayang, lemah lembut, lunak, ramah, dekat dengan masyarakat, mencintai dan dicintai.

Qta akan melihat orang yg berhati macam ini batinnya merasakan kenikmatan, suka menyendiri, tidak suka omong-kosong, menjauhi keburukan dan pertentangan.

Berbahagialah ia, karena hatinya menjadi tempat jatuhnya pandangan اَللّهُ, perbendaharaan hikmah dan gudang rahasia²-Nya (Asrar) !

Diriwayatkan bahwa اَللّهُ Ta'aala berfirman dalam beberapa kitab terdahulu, "Sesungguhnya langit dan bumi tidak mampu menampung-KU dan terlalu sempit untuk menampung-KU, hanya hati hamba-KU yg beriman dan tenang yg mampu menampung-KU !"

Hati yg hidup merupakan rahasia alam (Sirrul Alam), sumber keajaiban dan wadah rahasia² ilahiah (Asrarul ilahiyah), di dalamnya sering terjadi peristiwa² yg menakjubkan !

مـاشــاءاللـــــه لاقـــــوةالابااللــــــــه

("Idhahu Asrari 'Ulumil Muqarrabin", Sayyidinal Imam Al-'Allamah Sayyid Muhammad bin Abdullah Al-Idrus رضي الله عنـه)

DO'A dn MUNAJATKU PAGI INI

.         بِسْـــــــــمِ اللَّهِ الرَّ حْمَـــنِ الرَّ حِيْـــمِ  Untuk Saudara-Saudariku TERCIN yang mulia hatinya,

Bismillah Walhamdulillah Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah
اللهم صل على محمد وآل محمد
يَا مَنْ يَمْلِكُ حَوَائِجَ السَّائِلِينَ، ويَعْلَمُ ضَمِيرَ الصَّامِتِينَ، لِكُلِّ مَسْأَلَةٍ مِنْكَ سَمْعٌ حَاضِرٌ وَجَوَابٌ عَتِيدٌ، اَللَّهُمَّ وَ مَوْعِيدُكَ الصَّادِقَةُ، واَيْدِيكَ الْفَاضِلَةُ، ورَحْمَتُكَ اْلوَاسِعَةُ، فَأَسْألُكَ اَنْ تٌصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ واَنْ تَقْضِيَ حَوَائِجِي لِلدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْيءٍ قَدِيرٌ.

Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa aali Muhammad 
Yâ may yamliku hawâijas sâilîn, wa ya`lamu dhamâirash shâmitîn. Likulli  mas-alatin minka samî`un hâdhirun wa jawâbun `atîd. Allahumma wa maw`idukash shaâdiqah, wa aydîkal fâdhilah, wa rahmatukal wâsi`ah. Fa-as-aluka an tushalliya 'alâ Muhammadin wa âli Muhammad, wa an taqdhî hawâijî liddun-ya wal âkhirah. Innaka `alâ kulli syay-in qadîr.

Wahai Yang Memiliki hajat-hajat orang-orang yang bermohon, dan Mengetahui keinginan orang-orang yang diam. Semua permohonan kepada-Mu didengar dan hadir, sedangkan jawabannya telah disiapkan.
Ya Allah, janji-Mu benar, tangan-Mu utama, dan rahmat-Mu luas.
Aku bermohon pada-Mu sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan tunaikan hajat-hajatku di dunia dan akhirat, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

آمــــــــــــــــــين ​اَللّهُمَّ أمـــــين .باَرَكَ Iللَّهُ فِيْكُمْ
SELAMAT BERTUGAS, SELAMAT BERAKTIFITAS
Dalam  Syukur-Sabar-Ikhlas dan Istiqomah dlm raih Cinta-Nya

Barakallahu fiikum
┃qjji┃Imam Masgartha Kuartanegara

Minggu, 17 November 2013

RENUNGAN KEHIDUPAN


Seorg dokter sedang bergegas masuk ke dalam ruang operasi...

Ayah dr anak yg akan dioperasi menghampirinya "Knp lama sekali anda sampai ke sini? Apa dokter tidak tahu, nyawa anak sy terancam jk tdk segera dioperasi?" Labrak si ayah.

Dokter itu tersenyum, "Maaf, sy sedang tdk di RS tadi, tp sy secepatnya ke sini setelah ditelepon pihak RS."

Kemudian ia menuju ruang operasi, setelah beberapa jam ia keluar dgn senyuman di wajahnya, "Keadaan anak bapak kini stabil." Tanpa menunggu jawaban sang ayah, dokter tsb berkata "Suster akan membantu bapak jk ada yg ingin ditanyakan." Dokter tsb berlalu.

"Knp dokter itu angkuh sekali? Dia kan sepatutnya memberikan penjelasan mengenai keadaan anak saya!" Sang ayah berkata pd suster.

Sambil meneteskan air mata suster menjawab, "Anak dokter tsb meninggal dlm kecelakaan kemarin sore, ia sedang menguburkan anaknya saat kami meneleponnya untuk melakukan operasi pd anak bapak. Skg anak bapak telah selamat, saya harap bapak Tidak menyalahkan Pak Dokter krn beliau masih berkabung."

JANGAN PΕRNΑН TERBURU2 MENILAI SESEORANG...

Tp maklumilah tiap jiwa di sekeliling kita yg menyimpan cerita kehidupan tak terbayangkan di benak kita...

Αdα air mata di balik setiap senyuman...
Αdα kasih sayang di balik setiap amarah...
Αdα pengorbanan di balik setiap ketidak pedulian...
Αdα harapan di balik setiap kesakitan...
Αdα kekecewaan di balik setiap derai tawa

INGAT, kita bukan satu2nya manusia yg punya segudang masalah...

Tersenyumlah...
Senyum mampu membasuh setiap luka...
Maafkanlah...
Maaf mampu menyembuhkan semua rasa sakit...

Selamat istirahat.....smoga selalu IHLAS dlm berbagai situasi,amiin..

DIBALIK KESULITAN ADA KEMUDAHAN

Θ Ketika kamu tetap tersenyum, Meskipun merasa sakit..
Θ Ketika kamu tetap memberi, Meskipun tak pernah dibalas..

Θ Ketika kamu tetap ceria,meski terluka..
Θ Ketika kamu tetap diam, meskipun perih..

Θ Dan ketika kamu bahagia,meskipun kehilangan..
Θ Di situlah ketulusan hati sedang di uji..

Kesedihan mengajarkan tentang indahnya kebahagiaan..
Seperti juga sakit, mengajarkan tentang nikmatnya sehat..
Dan apabila sakit, ALLAH SWT yang menyembuhkannya..

Seringkali kita berputus asa tak kala mendapatkan kesulitan atau cobaan..
Padahal ALLAH SWT Telah memberi janji bahwa dibalik kesulitan ada kemudahan, pasti ada jalan keluar yang begitu dekat..

Ya ALLAH...
✔ Muliakanlah orang yang membaca tausiah ini
✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
✔ Lapangkanlah hatinya
✔ Bahagiakanlah keluarganya
✔ Luaskan rezekinya seluas lautan
✔ Mudahkan segala urusannya
✔ Kabulkan cita-citanya
✔ Jauhkan dari segala Musibah
✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
✔ Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang membaca dan membagikan tausiah ini.

Aamiin ya Rabbal'alamin

Barakallah fikum..
Semoga bermanfaat untuk kita semua..!!
"Aamiin

Sabtu, 16 November 2013

'BENIH DALAM BENAK'

"Seorang penulis buku terkenal, John C. Maxwell, mengatakan bahwa sesungguhnya medan peperangan terbesar ada di pikiran manusia. Karena:  Pikiran itu sangat kuat dan dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Ada pepatah mengata kan : "Menabur dalam pikiran akan menuai tindakan; menabur tindakan akan menuai kebiasaan; menabur kebiasaan akan menuai karakter" Pikiran kita seumpama  tanah; tanah tidak pernah peduli jenis benih apa yang hendak kita tanam. Jika kita menabur benih jagung, misalnya, tanah akan meresponsnya, lalu menumbuhkannya. Apa pun yang kita tanamkan dalam pikiran, entah itu hal-hal yang baik atau buruk, pikiran kita akan segera menerima, merespons dan menumbuhkannya. Sadar atau tidak, sering kali kita memperkatakan hal-hal buruk tentang diri kita sendiri, misalnya: hidupku penuh masalah, aku tidak akan berhasil, sakitku tidak akan sembuh, keluargaku hancur berantakan, aku bodoh, aku miskin, masa depanku suram, dsb. Hal-hal negatif yang kita ucapkan itu akan direspons oleh pikiran kita dalam bentuk sikap dan tindakan, yang pada gilirannya akan menghasilkan sesuatu yang sama seperti yang kita tanamkan dalam pikiran kita.                            Oleh sebab itu tanamkan hal yg positif di benak kita, maka kita akan menjadi luar biasa.... Semoga bermanfaat.....

Kaidah dan faidah dari kitab At Tadmuriyah karya Syaikhul islam ibnu Taimiyah.

# (Seri 1)# Ust. Badrusalam LC 1. Kewajiban hamba adalah menetapkan untuk Allah apa yang wajib ditetapkan berupa sifat-sifat yang sempurna. Dan meniadakan dariNya apa yang wajib ditiadakan berupa sifat yang kurang. Dan dalam hukum-hukumNya seorang hamba wajib menetapkan penciptaan dan perintahNya, ia wajib beriman kepada ciptaanNya yang mengandung kesempurnaan takdir dan kehendakNya. Dan ia menetapkan perintahNya yang mengandung penjelasan apa yang Allah cintai dan ridlai berupa perkataan dan perbuatan. Wajib beriman kepada syari'at dan qadarNya dengan keimanan yang selamat dari penyimpangan, dan ini mengandung tauhid dalam ibadah kepadaNya saja. 2. Allah mengutus Rasul-rasulNya dengan membawa penetapan terperinci dan peniadaan yang global, artinya mereka menetapkan sifat-sifat Allah secara terperinci dan meniadakan sifat-sifat yang tidak layak bagiNya (secara global), berupa tasybih dan tamtsil (menyerupakan Allah dengan makhlukNya). 3. Pembicaraan masalah sifat sama dengan pembicaraan masalah Dzat, sebagaimana Dzat Allah tidak serupa dengan dzat apapun, demikian pula sifatNya. Karena Allah tidak serupa dengan apapun dalam dzat, nama, sifat dan perbuatanNya. (Sebagai bantahan terhadap jahmiyah dan mu'tazilah yang menolak sifat Allah). Semoga bermanfaat.....

Seorang lelaki telah beribadah kepada اَللّهُ SWT selama 70 Tahun.

Seorang lelaki telah beribadah kepada اَللّهُ SWT selama 70 Tahun. Amalnya naik ke langit dalam keadaan bersih. Para malaikat takjub melihatnya.

"Yaa اَللّهُ, izinkalah hamba menguji lelaki ini" kata Malaikat.
"Ujilah dia kalau kau mau" jawab اَللّهُ SWT.
Malaikat itu lalu turun menemuinya. Ia mengucapkan salam, lelaki itu membalasnya.

"Aku adalah malaikat utusan اَللّهُ. Dan اَللّهُ berkata bahwa meskipun kau beribadah kepada-Nya seperti ini, kau tetap akan menghuni Neraka !"

Lelaki itu menjawab dgn kesungguhan & ketulusan, "Aku menyembah اَللّهُ bukan takut Neraka atau ingin Surga. Akan tetapi aku tau bahwa ketaatan adalah perbuatan yg IA cintai, karena itu, aku akan selalu taat sampai aku mati.
Terserah pada-Nya utk menempatkan aku di Surga ato Neraka. Aku tidak pantas memilih. Aku hanyalah seorang hamba. Aku tidak boleh menentang Qadha dan Qadar. Dan aku tidak punya hak utk menilai Tuhanku, Pemberi Segala Kebaikan !"
واللــــــه اعـــــلم

(Dari Kitab "Tuhfah Al-Asyraf", kalam Sayyidinal Imam, Al-Allamah, Al-Habib Muhammad bin Hadi As-Seggaf RA)

Firman اَللّهُ SWT, "Dan AKU (اَللّهُ) tidak menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menyembahku. AKU tidak menghendaki rezeqi sedikit pun dari mereka dan AKU juga tidak menghendaki mereka memberi AKU makan. Sesungguhnya اَللّهُ adalah Maha Pemberi rezeqi dan memiliki kekuatan yg sangat kokoh" (QS. Adz-Dzariyat, 51;58)
صَدَقَ اللّهُ الْعَظِيْمِ

Semoga bermanfaat.....

BAHAGIA ITU SEDERHANA :


Mendengar istri mengomel di rumah, berarti aku masih punya keluarga...

Mendengar suami masih ngorok di sebelahku berarti aku masih punya suami...

Mendengar ayah dan ibu menegurku dengan tegas berarti aku masih punya orang tua...

Merasa lelah dan pegal linu setiap sore, itu berarti aku mampu bekerja keras...

Membersihkan piring dan gelas kotor setelah menerima tamu di rumah, itu berarti aku punya teman...

Pakaianku terasa agak sempit, itu berarti aku makan cukup...

Mencuci dan menyetrika tumpukan baju, itu berarti aku memiliki pakaian...

Membersihkan halaman rumah, jendela,memperbaiki talang dan selokan air, itu berarti aku memiliki tempat tinggal...

Mendapatkan banyak tugas yang merepotkan, itu berarti aku dipercayai dapat melakukannya...

Mendapatkan rekan kerja/bisnis yang mengesalkan menandakan karier/bisnis ku masih bergerak dan hidup...

Mendapatkan banyak komplain dari customer kita menandakan bahwa customer kita masih ada, masih loyal dan menginginkan kita menuju perubahan ke arah lebih baik...

Mendengar nyanyian suara yang fals, itu berarti aku bisa mendengar...

Mendengar bunyi jam alarm di pagi hari, itu berarti aku masih hidup...

Akhirnya banyak hal yang dapat kita syukuri setiap hari...
Aku juga bersyukur mendapatkan pesan ini, karena secara tidak sadar aku masih memiliki teman yang peduli padaku.
Seseorang yang peduli tentang aku telah mengirimkannya kepadaku.
Dan karena aku peduli tentangmu maka aku mengirimkannya juga kepadamu.
Berhenti mengeluh dan bersyukurlah. Bersyukur dalam setiap keadaan meski tak ada alasan untuk bersyukur sekalipun.
Semoga yang membaca pesan ini selalu diberkahi dengan kesehatan, kebahagiaan dan kedamaian Lahir Bathin dan Dunia Akherat... Aamiin

Semoga bermanfaat.....

Di dalam AlQuran dan Al Hadits

Di dalam AlQuran dan Al Hadits, persoalan fitrah memperoleh perhatian yang sangat besar,sebab kedua sumber tersebut memiliki perspektif tersendiri,tentang manusia ketika keduanya mengatakan bahwa manusia mempunyai fitrah.Pengertian fitrah itu sendiri berasal dari perkataan Arab, yang bermaksud dan menunjukkan sifat,asal kejadian,bakat,tabiat atas pemberian atau anugerah, yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai ketetapan kepada manusia. Pada hakikatnya semua manusia dengan fitrahnya ,dilahirkan dalam keadaan suci dan bersih, Murtadha Muthahhari Ulama dan Pemikir Islam dalam karyanya Al Fitrah Menyatakan "istilah fitrah (al fitrah) digunakan untuk manusia, yang merupakan bawaan alami artinya'ia merupakan sesuatu yang melekat dalam diri manusia (bawaan), dan bukan sesuatu yang diperoleh melalui usaha (Mukhtasabah) sejak lahir. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : " Tidaklah seorang itu dilahirkan Melainkan ia telah berada diatas Fitrah, Maka Ayah dan Ibunya yang menjadikan ia Yahudi ataupun Nasrani ataupun Majusi. (HR. Bukhari). Allah Subhanahu wa Ta'ala memulai ciptaan-Nya dengan Kekuasaan-Nya dengan sebaik-baiknya,dan membuatnya berdasarkan kehendak-Nya dengan sebaik-baiknya.Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala menjalankan mereka pada jalan Iradah-Nya,artinya Allah Subhanahu wa Ta'ala menjalankan dan menempatkan mereka dijalan untuk mereka lalui. Dan menurunkan mereka ke dunia untuk menempuh Mahabah-Nya, baik secara sadar atau tidak, mereka menempuh Mahabah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah Subhanahu wa Ta'ala Berfirman : "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama (Islam), sesuai Fitrah ALLAH. (Tetaplah atas) Fitrah ALLAH yang menjadikan (menciptakan) manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan ALLAH (itulah) Agama yang lurus,tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (QS. Ar Rum : 30)
Makna ayat diatas mengandung arti, keadaan dengan fitrah itu manusia diciptakan Allah Subhanahu wa Ta'ala, dengan keadaan tertentu yang didalamnya terdapat kekhususan-kekhususan, yang ditempatkan-Nya dalam diri manusia saat ia diciptakan,dan keadaan itulah yang menjadi fitrahnya.Dan manusia diciptakan Allah Subhanahu wa Ta'ala,membawa fitrah dalam kejadian beragama yang benar (hanif atau tauhid). Kalau ada manusia tidak beragama tauhid, maka hal itu tidaklah wajar. Allah Subhanahu wa Ta'ala,adalah Al Mukhtari "(Yang menciptakan tanpa contoh)", Sedangkan manusia adalah Al Taqlid "(Membuat sesuatu dengan mengikuti contoh)".Manusia hanyalah mengikuti, bahkan disaat membuat sesuatu yang baru sekalipun,sebab mengandung unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya,dan mengambil contoh dari alam dan merancangnya sesuai dengan pola-pola yang ada di alam semesta. Murtadha Muthahhari lebih tegas menyatakan bahwa, di dalam Al Ma'arif Al Islamiyah, Nahj Al Balaqhah,dan kitab-kitab lain disebutkan secara jelas , bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala, tidak pernah mencotoh dalam penciptaan yang dilakukan-Nya,semua Ciptaan-Nya tidak didahului oleh contoh sebelumnya, karena itu, fitrah yang dengan itu Allah Subhanahu wa Ta'ala, menciptakan manusia suatu karya yang tidak memiliki contoh dan tidak meniru karya sebelumnya. Sesungguhnya ayat-ayat Al Quran menerangkan, bahwa manusia mempunyai fitrah, yakni fitrah keagamaan, dan agamanya adalah Islam, Semenjak Nabi Adam Alaihi Salam hingga Nabi penutup Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.Sementara itu ajaran-ajaran Nabi-Nabi pun dibangun diatas landasan menghidupkan dan memupuk kesadaran fitrah, dan apa yang disodorkan oleh para Nabi tersebut adalah fitrah kemanusiaan itu pula. Selesai..... Semoga bermanfaat.....

Al Quran menegaskan :

Al Quran menegaskan bahwa, ajaran yang disampaikan Nabi Nuh Alaihi Salam, adalah Agama,namanya adalah tauhid (Islam),ajaran yang dibawah Nabi Ibrahim Alaihi Salam adalah tauhid (Islam),dan ajaran yang disampaikan oleh Nabi Musa,Nabi Isa,dan seluruh Nabi adalah Agama, dan semua adalah Tauhid (Islam). Dengan mengetahui hakikat fitrah manusia, dan menyadari bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala Maha Pencipta paling baik dan Maha Sempurna,maka akan mengantarkan kita mengenal diri sendiri, karena Kunci pengenalan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, adalah ketika kita mengenal diri sendiri. Imam Abu Hamid Al Ghazali mengatakan'bahwa setiap insan wajib mengenal Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang merupakan fitrah manusia dalam usaha, mengenali dirinya untuk menjadi Insan yang Bertaqwa. Pada dasarnya manusia diciptakan, sebagai makhluk pencari kebenaran.Hamba Allah Subhanahu wa Ta'ala,yang telah mencapai tingkatan Al Aarif Billah, yaitu ketika insan sudah mencapai tingkatan mengenal Allah Subhanahu wa Ta'ala,dan mengabdi dengan ikhlas,apa yang dilakukan semata-mata karena Kecintaan dan Keridhaan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sebagaimana kita maklumi bersama, dalam diri manusia tersusun bentuk lahir/Jasmani (Jasad),dan dalam bentuk rohani/bathin (qalbu atau jiwa). Untuk lebih dekat kita memulai merenungi,dengan kejadian manusia itu sendiri, ketika dari nutfah (sari pati tanah), kemudian disimpan ditempat yang kokoh (rahim). Allah Subhanahu wa Ta'ala Berfirman : "Dan sungguh,KAMI (ALLAH) telah Menciptakan manusia dari sari pati (berasal) dari tanah.Kemudian KAMI Menjadikan sari pati (nutfah), yang disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim)… " (QS. Mu'minun : 12 & 13) ) Semoga bermanfaat.....

Hamba Alloh dilihat dari amalnya maka..

Saudaraku, ketahuilah bahwasanya seorang hamba Alloh jika dilihat dari amalnya maka ia terbagi menjadi beberapa kelompok berikut : 1. Mengikhlaskan seluruh amalnya hanya untuk Alloh dan selalu mencocokinya dengan apa yang diajarkan Rosululloh dalam sunnahnya. Merekalah ahlul ikhlash wal ittiba'. 2. Ikhlas dalam niyatnya ketika beramal namun amalnya itu  tidak mencocoki Nabi dan sunnahnya. 3. Mencocoki sunnah apa yang diamalkannya namun semua itu bukan karena Alloh yang ditujunya. 4. Amalnya tidak karena Alloh yang ditujunya dan ia pun tak sesuai dengan apa yang diajarkan Nabi dalam sunnahnya. Maka berbahagialah seorang hamba yang selalu menjadikan Alloh sebagai tujuan dari seluruh amalnya dan menjadikan Rosululloh dan sunnahnya sebagai standar amalannya. Semoga Alloh menjadikan saya dan pembaca bbm ini termasuk ahlul ikhlash wal ittiba' sampai ajal kita, aamiin Semoga bermanfaat.....

KITA HANYALAH TAMU DI DUNIA DAN HARTA KITA HANYALAH PINJAMAN (*)


#Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz#
♥‎​‎​♥‎​‎​

1. Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu anhu berkata: "Tiada seorgpun diantara kita melainkan ia hanyalah seorg tamu (di dunia). Demikian pula harta benda yg dimilikinya hanyalah sebuah pinjaman (dari Allah). Sdgkan yg nmanya TAMU itu sdh pasti akan PERGI (yakni meninggal dunia), dan (harta) pinjaman itu pasti akan dikembalikan kpd sang Pemiliknya." (Lht Hilyatu Al-Uliyaa', karya Abu Nu'aim Al-Ashbahani I/134).

2. Abdullah bin Rowahah radhiyallahu anhu pernah menangis tatkala hendak keluar berjihad menuju Mu'tah (melawan pasukan kaum musyrikin). Maka keluarganya pun ikut menangis ketika mrka melhtnya menangis.

Abdullah bin Rowahah radhiyallahu anhu berkata kpd keluarganya: "Demi Allah, aku tdklah menangis krn takut mati,/belas kasihan kpd kalian, akan tapi aku menangis krn teringat firman Allah ta'ala:

(Wa in Minkum illaa Waariduhaa Kaana 'Alaa Robbika Hatman Maqdhiyyan)

Artinya: "Dan tdk ada seorangpun dari kalian melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yg sdh ditetapkan." (QS. Maryam: 71).

Maka, aku merasa yakin bahwa aku pasti mendtginya, nmun aku tdk tahu,apakah Ąķύ Αƙαn slmt dr siksa/tdk

» Jika kita smua telah yakin bahwa setiap org pasti menghadapi kematian yg akan memutuskan n menghancurkan segala kenikmatan n kelezatan di dunia yg fana ini, maka sdh seharusnya kita bersungguh2 mempersiapkan diri dgn sebaik2 bekal u perjalanan kita menuju alam akhirat yg sgt jauh nan abadi. Dan bekal yg terbaik: TAQWA

Semoga bermanfaat.....

#TAQWA#. » Allah ta'ala berfirman: (Wa Tazawwaduu Fa inna Khoiro az-Zaadi At-Taqwaa) Artinya: "Dan persiapkanlah bekal kalian, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah ketakwaan." » Ali bin Abu Tholib radhiyallahu anhu berkata: "TAQWA ialah kau merasa takut kpd Allah yg Maha Agung, mengamalkan syari'at yg Allah turunkan, dan mempersiapkan diri utk hari perjalanan (menuju alam akhirat)." Semoga bermanfaat......

3 TANDA ORANG BODOH #


Abu Darda' radhiyallahu anhu berkata: "Tanda orang bodoh itu ada 3 (tiga), yaitu:
1. Bangga diri.
2. Banyak bicara dalam hal yg tidak bermanfaat.
3. Melarang orang lain dari suatu perbuatan, namun ia sendiri melakukannya." (Lihat 'Uyuunu Al-Akhbaar, karya Ibnu Qutaibah II/39).

Jadi, Orang Pintar itu selalu berupaya membebaskan diri dari 3 Tanda Orang Bodoh di atas, dan juga dari tanda-tanda yg lainnya, seperti bermalas-malasan dalam beramal ibadah dan tidak peduli dengan menuntut ilmu agama, mengharapkan keselamatan n kebahagian di dunia n akhirat tetapi ia berjalan di atas jalan kesesatan, kesengsaraan.

» Di dlm sebuah hadits, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda (yg artinya): "Orang yg pintar ialah siapa saja yg menundukkan jiwanya (utk melakukan ketaatan kpd Allah, dan ia selalu beramal (sebagai bekal) untuk kehidupan setelah kematian. Sedangkan orang yg bodoh (lemah) itu ialah siapa saja yg selalu mengikuti bisikan (buruk) jiwanya, dan ia berangan-angan tinggi kepada Allah (namun tanpa disertai iman n amal)."

» Seorang ahli hikmah berkata: "Engkau berharap keselamatan (di dunia n akhirat), tetapi engkau tidak mengikuti jalan-jalan keselamatan. Sesungguhnya kapal itu tidaklah berlayar di tempat yg kering."

Demikian Faedah dan Mau'izhoh Hasanah yang dapat kami sampaikan pada hari ini. Smg bermanfaat bagi kita semua.

 Ditulis oleh Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz MA

Semoga Bermanfaat......

# Harapan hamba...#


Ust. Syafiq Riza Basalamah MA
‫​يا رَبِّ إِن عَظُمَت ذُنوبي كَثرَةً
 *** فَلَقَد عَلِمتُ بِأَنَّ عَفوَكَ أَعظَمُ
‬‫​إِن كانَ لا يَرجوكَ إِلّا مُحسِنٌ
*** فَبِمَن يَلوذُ وَيَستَجيرُ المُجرِمُ
‬‫
أَدعوكَ رَبِّ كَما أَمَرتَ تَضَرُّعاً ‪***‬ فَإِذا رَدَدتَ يَدي فَمَن ذا يَرحَمُ‬
‫​ما لي إِلَيكَ وَسيلَة إِلّا الرَجا *** وَجَميلُ عَفوِكَ ثُمَّ أَنّي مُسلِمُ
Wahai Rabbi... walaupun dosa-dosaku terlalu banyak dan besar‬‬
‪‪Maka sesungguhnya aku mengetahui bahwa maafMu adalah lebih besar‬‬
‪‪ ‬‬
‪‪Andai tidak mengharap kepada Mu kecuali orang yang baik‬‬
‪‪Maka kepada siapakah orang yang berbuat dosa itu meminta perlindungan dan keselamatan‬‬
‪‪ ‬‬
‪‪Rabbi, aku memohon kepada Mu sebagaimana Engkau perintahkan dengan berendah diri.‬‬
‪‪Maka bila Engkau menolak kedua tanganku ini, maka siapakah yang akan mengasihi(ku)‬‬
‪‪ ‬‬
‪‪Aku tidak memiliki perantara kepada MU, kecuali harapan‬‬
‪‪Dan keindahan maafmu kemudian aku adalah seorang muslim‬‬

9 Orang Yang Tidak akan Diajak Bicara Oleh Allah

Oleh. Ust. Abu Yahya Badrusalam Lc

Allah akan mengajak bicara hamba-hambaNya kelak pada hari kiamat sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا سَيُكَلِّمُهُ رَبُّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ

"Tidak ada seorangpun dari kamu kecuali akan diajak bicara oleh Rabbnya 'Azza wa Jalla tanpa ada penterjemah antara ia dan Allah." (HR Al Bukhari dan Muslim).

Namun diantara hambaNya ada yang diajak bicara oleh Allah dengan keras dan penghinaan, akibat perbuatan dosa yang mereka lakukan. Allah tidak melihat mereka dengan penglihatan kasih sayang, namun dengan kemurkaan. Tentu orang seperti ini akan mendapat adzab yang pedih. Na'udzu billah min dzalik.

Lalu siapakah mereka yang tidak diajak bicara oleh Allah? ada sembilan orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak akan dilihat dan disucikan, dan baginya adzab yang pedih, yaitu:

1. Orang yang memakai kain melebihi mata kaki (musbil).

2. Orang yang suka mengungkit pemberiannya.

3. Orang yang melariskan barang dagangannya dengan sumpah palsu.

4. Orang tua yang berzina.

5. Raja yang suka berdusta.

6. Orang miskin yang sombong.

7. Orang yang bersumpah palsu di waktu ashar untuk mengambil harta muslim dengan tanpa hak.

8. Orang yang yang mempunyai kelebihan air di padang pasir, namun mencegahnya dari orang yang membutuhkannya.

9. Orang yang membai'at pemimpin karena dunia

Semoga bermanfaat.....

Ada 5 tipe manusia yang hidupnya selalu menderita:

1. Manusia yang mengira bahwa hidup ini selalu mulus. 2. Manusia yang mengira bahwa dia akan selalu menghadapi peristiwa yang diharapkan. 3. Manusia yang mengira bahwa dia akan selalu dicintai orang lain. 4. Manusia yang terlalu mencintai sesuatu. 5. manusia yang tidak bergantung pada ALLAH SWT. Untuk itu, jika kita ingin hidup bahagia, kita harus mempunyai kesiapan: 1. Siap menjalani hidup yang berliku-liku, penuh hambatan dan gangguan. 2. Siap menjalani peristiwa yang tidak diharapkan. 3. Siap dibenci orang. 4. Siap untuk tidak terlalu mencintai benda atau manusia lainnya. 5. Siap menggantungkan semua hanya pada ALLAH SWT saja. Saudaraku, Sudahkah kita siap? Sedikit renungan, semoga bermanfaat....

Wanita hebat bukan karena dia cantik. Wanita hebat bukan karena dia kaya. Wanita hebat bukan karena dia pintar dan bukan pula disampingnya ada pria ganteng dan kaya. Tapi Wanita hebat adalah wanita yang mampu terus berdiri menyelesaikan masalahnya, mampu berdoa dan percaya kepada TUHAN yang adalah sumber kekuatan. Wanita hebat adalah pelukis kekuatan melalui proses kehidupan. Bersabar saat tertekan. Tersenyum saat hati menangis. Diam saat terhina. Mempesona karena memaafkan..... ⌣

Untuk Apa Kita Diciptakan Di Dunia Ini?


Masih ada segelintir orang yang muncul dalam dirinya pertanyaan seperti ini, bahkan dia belum menemukan jawaban dari pertanyaan ini hingga berpuluh-puluh tahun lamanya. "Untuk tujuan apa sih, kita diciptakan di dunia ini?", demikian pertanyaan yang selalu muncul dalam benaknya. Lalu sampai-sampai dia menanyakan pula, "Kenapa kita harus beribadah?" Semoga Allah memudahkan untuk menjelaskan hal ini.

Saudaraku ... Inilah Tujuan Engkau Hidup Di Dunia Ini

Allah Ta'ala sudah menjelaskan dengan sangat gamblangnya di dalam Al Qur'an apa yang menjadi tujuan kita hidup di muka bumi ini. Cobalah kita membuka lembaran-lembaran Al Qur'an dan kita jumpai pada surat Adz Dzariyat ayat 56. Di sana, Allah Ta'ala berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz Dzariyat: 56)

Saudaraku ... Jadi, Allah tidaklah membiarkan kita begitu saja. Bukanlah Allah hanya memerintahkan kita untuk makan, minum, melepas lelah, tidur, mencari sesuap nasi untuk keberlangsungan hidup. Ingatlah, bukan hanya dengan tujuan seperti ini Allah menciptakan kita. Tetapi ada tujuan besar di balik itu semua yaitu agar setiap hamba dapat beribadah kepada-Nya. Allah Ta'ala berfirman,

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ

"Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?" (QS. Al Mu'minun: 115).

Semoga bermanfaat.....

Imam Asy Syafi’i mengatakan,

لاَ يُؤْمَرُ وَلاَ يُنْهَى

"(Apakah mereka diciptakan) tanpa diperintah dan dilarang?".

Ulama lainnya mengatakan,

لاَ يُثاَبُ وَلاَ يُعَاقَبُ

"(Apakah mereka diciptakan) tanpa ada balasan dan siksaan?" (Lihat Madaarijus Salikin, 1/98)

Bukan Berarti Allah Butuh pada Kita, Justru Kita yang Butuh Beribdah pada Allah

Saudaraku, setelah kita mengetahui tujuan hidup kita di dunia ini, perlu diketahui pula bahwa jika Allah memerintahkan kita untuk beribadah kepada-Nya, bukan berarti Allah butuh pada kita. Sesungguhnya Allah tidak menghendaki sedikit pun rezeki dari makhluk-Nya dan Dia pula tidak menghendaki agar hamba memberi makan pada-Nya. Allah lah yang Maha Pemberi Rizki. Perhatikan ayat selanjutnya, kelanjutan surat Adz Dzariyat ayat 56. Di sana, Allah Ta'ala berfirman,

مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ (57) إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ (58)

"Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari makhluk dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan pada-Ku. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh." (QS. Adz Dzariyat: 57-58)

Jadi, justru kita yang butuh pada Allah. Justru kita yang butuh melakukan ibadah kepada-Nya.

Lanjutan.... Saudaraku ... Semoga kita dapat memperhatikan perkataan yang sangat indah dari ulama Robbani, Ibnul Qoyyim rahimahullah tatkala beliau menjelaskan surat Adz Dzariyaat ayat 56-57. Beliau rahimahullah mengatakan,"Dalam ayat tersebut Allah Ta'ala mengabarkan bahwa Dia tidaklah menciptakan jin dan manusia karena butuh pada mereka, bukan untuk mendapatkan keuntungan dari makhluk tersebut. Akan tetapi, Allah Ta'ala Allah menciptakan mereka justru dalam rangka berderma dan berbuat baik pada mereka, yaitu supaya mereka beribadah kepada Allah, lalu mereka pun nantinya akan mendapatkan keuntungan. Semua keuntungan pun akan kembali kepada mereka. Hal ini sama halnya dengan perkataan seseorang,"Jika engkau berbuat baik, maka semua kebaikan tersebut akan kembali padamu". Jadi, barangsiapa melakukan amalan sholeh, maka itu akan kembali untuk dirinya sendiri. " (Thoriqul Hijrotain, hal. 222) Jelaslah bahwa sebenarnya kita lah yang butuh pada ibadah kepada-Nya karena balasan dari ibadah tersebut akan kembali lagi kepada kita. Selesai.... Semoga bermanfaat....

Apa Makna Ibadah? Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Dalam ibadah itu terkandung mengenal, mencintai, dan tunduk kepada Allah. Bahkan dalam ibadah terkandung segala yang Allah cintai dan ridhoi. Titik sentral dan yang paling urgent dalam segala yang ada adalah di hati yaitu berupa keimanan, mengenal dan mencintai Allah, takut dan bertaubat pada-Nya, bertawakkal pada-Nya, serta ridho terhadap hukum-Nya. Di antara bentuk ibadah adalah shalat, dzikir, do’a, dan membaca Al Qur’an.” (Majmu’ Al Fatawa, 32/232) Semoga bermanfaat...

Tidak Semua Makhluk Merealisasikan Tujuan Penciptaan Ini


Perlu diketahui bahwa irodah (kehendak) Allah itu ada dua macam.

Pertama adalah irodah diniyyah, yaitu setiap sesuatu yang diperintahkan oleh Allah berupa amalan sholeh. Namun orang-orang kafir dan fajir (ahli maksiat) melanggar perintah ini. Seperti ini disebut dengan irodah diniyyah, namun amalannya dicintai dan diridhoi. Irodah seperti ini bisa terealisir dan bisa pula tidak terealisir.

Kedua adalah irodah kauniyyah, yaitu segala sesuatu yang Allah takdirkan dan kehendaki, namun Allah tidaklah memerintahkannya. Contohnya adalah perkara-perkara mubah dan bentuk maksiat. Perkara-perkara semacam ini tidak Allah perintahkan dan tidak pula diridhoi. Allah tidaklah memerintahkan makhluk-Nya berbuat kejelekan, Dia tidak meridhoi kekafiran, walaupun Allah menghendaki, menakdirkan, dan menciptakannya. Dalam hal ini, setiap yang Dia kehendaki pasti terlaksana dan yang tidak Dia kehendaki tidak akan terwujud. Jika kita melihat surat Adz Dzariyat ayat 56,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz Dzariat:56)

Tujuan penciptaan di sini termasuk irodah diniyyah. Jadi, tujuan penciptaan di sini tidaklah semua makhluk mewujudkannya. Oleh karena itu, dalam tataran realita ada orang yang beriman dan orang yang tidak beriman. Tujuan penciptaan di sini yaitu beribadah kepada Allah adalah perkara yang dicintai dan diridhoi, namun tidak semua makhluk merealisasikannya. (Lihat pembahasan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu' Al Fatawa, 8/189) Semoga bermanfaat.

KISAH NYATA MALAM PESTA SEORANG PENGANTIN WANITA


Kisah nyata yang diceritakan oleh Syaikh Abdul Muhsin Al Ahmad ini terjadi di Abha, ibu kota Provinsi Asir  Arab Saudi.

"Setelah melaksanakan shalat Maghrib dia berhias, menggunakan gaun pengantin putih yang indah, mempersiapkan diri untuk pesta pernikahannya. Lalu dia mendengar azan Isya, dan dia sadar kalau wudhunya telah batal.

Dia berkata pada ibunya : "Bu, saya mau berwudhu dan shalat Isya."
Ibunya terkejut : "Apa kamu sudah gila? Tamu telah menunggumu untuk melihatmu, bagaimana dengan make-up mu? Semuanya akan terbasuh oleh air." Lalu ibunya menambahkan : "Aku ibumu, dan ibu katakan jangan shalat sekarang! Demi Allah, jika kamu berwudhu sekarang, ibu akan marah kepadamu"
Anaknya menjawab : "Demi Allah, saya tidak akan pergi dari ruangan ini, hingga saya shalat. Ibu, ibu harus tahu  "bahwa tidak ada kepatuhan kepada makhluk dalam kemaksiatan kepada Pencipta"!!

Ibunya berkata : " Apa yang akan dikatakan tamu-tamu kita tentang mu, ketika kamu tampil dalam pesta pernikahanmu tanpa make-up?? Kamu tidak akan terlihat cantik dimata mereka! dan mereka akan mengolok-olok dirimu!

Anak nya berkata dengan tersenyum : "Apakah ibu takut karena saya tidak akan terrlihat cantik di mata makhluk? Bagaimana dengan Penciptaku? Yang saya takuti adalah jika dengan sebab  kehilangan shalat,  saya tidak akan tampak cantik dimata-Nya".

Lalu dia berwudhu, dan seluruh make-up nya terbasuh. Tapi dia tidak merasa bermasalah dengan itu.

Lalu dia memulai shalatnya. Dan pada saat itu dia bersujud, dia tidak menyadari itu, bahwa itu akan menjadi sujud terakhirnya.

Pengantin wanita itu wafat dengan cara yang indah, bersujud di hadapan Pencipta-Nya.

Ya, ia wafat dalam keadaan bersujud. Betapa akhir yang luar biasa bagi seorang muslimah yang teguh untuk mematuhi Tuhannya! Banyak orang tersentuh mendengarkan kisah ini. Ia telah menjadikan Allah dan ketaatan kepada-Nya sebagai prioritas pertama.

سُبْحَانَ اللّهُ

Dengan Tauhid dan Kecintaan pada-Nya, Kebahagiaan dan Keselamatan akan Diraih


Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan, "Tujuan yang terpuji yang jika setiap insan merealisasikannya bisa menggapai kesempurnaan, kebahagiaan hidup, dan keselamatan adalah dengan mengenal, mencintai, dan beribadah kepada Allah semata dan tidak berbuat syirik kepada-Nya. Inilah hakekat dari perkataan seorang hamba "Laa ilaha illallah (tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah)". Dengan kalimat inilah para Rasul diutus dan semua kitab diturunkan. Suatu jiwa tidaklah menjadi baik, suci dan sempurna melainkan dengan mentauhidkan Allah semata." (Miftaah Daaris Sa'aadah, 2/120)

Kami memohon kepada Allah, agar menunjuki kita sekalian dan seluruh kaum muslimin kepada perkataan dan amalan yang Dia cintai dan ridhoi. Tidak ada daya untuk melakukan ketaatan dan tidak ada kekuatan untuk meninggalkan yang haram melainkan dengan pertolongan Allah.

وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا دَائِمًا إلَى يَوْمِ الدِّينِ .

  semoga bermanfaat.....({})

({})ARTI SEBUAH PERSAHABATAN({})

(*) Sahabat yang baik adalah orang yang sangat kita percayai dan membuat kita tenang bersamanya. Dia menjadi tempat berbagi kelelahan, berbagi kesedihan dan tidak pernah menjual rahasia diri kita"

(*) Seorang teman sejati akan membuat kita hangat dengan kehadirannya, mempercayai akan rahasianya dan mengingat kita dalam doa-doanya"

(*)Sahabat adalah dia yg tahu kekuranganmu, tapi menunjukkan kelebihanmu. Dia yg tahu ketakutanmu, tapi menunjukkan keberanianmu"

(*) Sahabat adalah mereka yg tahu semua kekuranganmu, namun tetap memilih bersamamu ketika orang lain meninggalkanmu."

Akhir kata :

O:) Hidup hanyalah aliran nafas yang putus-putus, ia akan bermuara pada kematian yang sejati.
Para Sahabatku,.......
Sahabat  janganlah pernah putuskan silahturahmi, jaga persahabatan ini hingga akhir hayat menghampiri......({})"

@>-- setiap insan pernah melakukan suatu kesalahan dalam hidupnya,karena pada dasarnya tiada makhluk yang sempurna.....semoga bermanfaat.

Kesulitan Mendatangkan Kemudahan



25 November  Kategori:
Ilmu Ushul Dilihat: 8932

Di antara kaedah fikih yang menunjukkan kemudahan yang Islam berikan adalah ketika datang kesulitan, maka Islam memberikan kemudahan. Ketika sakit, tidak bisa shalat sambil berdiri, maka boleh shalat sambil duduk. Ketika wanita datang bulan, maka shalat gugur darinya. Ketika kita bersafar, kita diberi keringanan mengerjakan shalat 4 raka'at menjadi 2 raka'at, artinya mengerjakannya secara qoshor.
Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir As Sa'di rahimahullah berkata,

وَمِنْ قَوَاعِدِ الشَّرِيْعَةِ التَّيْسِيْرُ

فِي كُلِّ أَمْرٍ نَابَهُ تَعْسِيْرٌ

Di antara kaedah syari'at adalah memberikan kemudahan,

Yaitu kemudahan ketika datang kesulitan.

Maksud dari kaedah di atas: di antara hikmah dan rahmat Allah, apabila datang sesuatu kesulitan, maka syari'at diperingan dan dipermudah.

Lanjutan....

Dalil-Dalil Pendukung

Kaedah ini berasal dari beberapa ayat di antaranya,

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (5) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (6)

"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Asy Syarh: 5-6).

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu" (QS. Al Baqarah: 185).

يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا

"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah." (QS. An Nisa': 28).

Sebagai pendukung juga dari hadits,

يَسِّرُوا وَلاَ تُعَسِّرُوا

"Buatlah mudah, jangan mempersulit". (HR. Bukhari no. 69 dan Muslim no. 1734).

Dalam hadits lain disebutkan,

فَإِنَّمَا بُعِثْتُمْ مُيَسِّرِينَ ، وَلَمْ تُبْعَثُوا مُعَسِّرِينَ

"Kalian diutus untuk mempermudah dan kalian tidaklah diutus untuk mempersulit". (HR. Bukhari no. 220).

Dalil-dalil yang ada menunjukkan:

1-      Kesulitan dinafikan dalam syari'at.
2-      'Illah (sebab) sebagian hukum syar'i diperintahkan adalah untuk mempermudah.
3-      Setelah ditelaah, setiap hukum syar'i itu mudah untuk dijalankan dan terdapat maslahat bagi hamba, inilah nikmat Allah.

Al 'Usru Sabab lit Taysiir

Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir As Sa'di menggunakan lafazh 'usru, bukan menggunakan masyaqqoh. Padahal kebanyakan fuqoha menggunakan lafazh,

المشَقَّةُ تَجْلِبُ التَّيْسِيْرُ

"Masyaqqoh mendatangkan kemudahan." Ibarat yang dipakai Syaikh As Sa'di lebih tepat karena beberapa alasan:

1- Dalil syar'i menunjukkan peniadaan 'usru (kesulitan), bukan peniadaan masyaqqoh (merasa berat atau susah). Ada beda antara 'usru (kesulitan) dan masyaqqoh (merasa berat). Masyaqqoh itu pasti ditemui dalam setiap amalan dan 'usru tidak mesti. Bangun pagi untuk shalat Shubuh, itu masyaqqoh (sesuatu yang berat), bukan 'usru. Sehingga bukan sebab tidak bisa bangun pagi karena mendapati masyaqqoh (berat), maka tidak ada shalat Shubuh, ini bukan maksudnya.

2- Hukum syar'i yang dijalankan pasti ada masyaqqoh di dalamnya. Jihad pasti berat, amar ma'ruf juga pasti berat. Begitu pula shalat di dalamnya pun ada masyaqqoh karena Allah Ta'ala berfirman,

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'." (QS. Al Baqarah: 45). Namun masyaqqoh di sini tidak mesti selalu ada. Atau masyaqqoh itu masih mampu dipikul, atau pula masyaqqoh tersebut masih kalah dengan maslahat yang lebih besar.

3- Masyaqqoh itu tidak ada patokannya.

Jadi kaedah yang lebih tepat adalah,

العُسْرُ سَبَبٌ لِلتَّيْسِيْر
"Kesulitan sebab datangnya kemudahan."

Atau seperti ibarat yang diungkapkan oleh Imam Asy Syafi'i dalam Al Umm,

إِذَا ضَاقَ الأَمْرُ اِتَّسَعَ
"Jika perkara itu sempit, maka jadilah lapang."

Selesai...