Laman

Kritik & saran positif silakan di email abd.kholik99@gmail.com / abdul@akplawyer.com / info@akplawyer.com

Senin, 29 Desember 2014

Kebahagiaan karena Taat اَللّهُ dan Rasul-Nya

"Dan barangsiapa yg mentaati اَللّهُ dan Rasul-Nya, maka mereka itu akan bersama² dengan orang² yg diberi nikmat oleh اَللّهُ, yaitu para Nabi, Shiddiqin, Syuhada' dan Shalihin. Dan mereka itulah sebaik² teman" (QS. An-Nisa, 4;69)

Dalam ayat diatas hanya disebutkan 2 ketaatan aja ; Taat kepada اَللّهُ dan kepada Rasul-Nya.

Para ulama menyebutkan bahwa ayat ini diturunkan karena seorang sahabat yg bernama Tsauban رضي الله عنـه. Sahabat Tsauban sangat mencintai Nabi صلى الله عليه وآله وسلم.

Suatu hari ia menemui Rasulullah sambil menangis.
"Aku teringat bahwa aku akan mati, begitu pula engkau. Aku tak sanggup berpisah denganmu, Yaa Rasulullah.... Jika aku masuk Syurga, tentu akan ditempatkan di Syurga yg palih rendah, dan engkau pasti di Syurga yg di dalamnya aku tidak dapat melihatmu", keluh Sahabat Tsauban kepada Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم .

Lalu Nabi Rasulullah bersabda, "Seseorang akan (dikumpulkan) bersama dengan yg ia cintai" (HR. Bukhari dan Muslim).

Firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Sesungguhnya اَللّهُ telah membeli dari orang² mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan Syurga kepada mereka" (QS. At-Taubah, 9;111)

Tidak diragukan lagi, bahwa seseorang yg memasuki Syurga akan melihat Nabi صلى الله عليه وآله وسلم, akan memperoleh kebahagiaan abadi, akan melihat para Nabi yg lain, dan diatas semua itu, ia akan melihat اَللّهُ سبحانه وتعالى ..

Namun, dmmanakah gerangan orang² yg menginginkan kebaikan ini ?????

Smuanya adalah berkat Taufiq اَللّهُ, hanya berkat Taufiq-Nya orang yg taat, dapat melakukan ketaatan.

"Yaa اَللّهُ Yaa Rabb... Tuhan Yang Memberi taufiq kepada orang² yg baik untuk berbuat kebaikan dan menolong mereka dalam melaksanakannya, berilah kami taufiq untuk berbuat baik dan bantulah kami dalam melaksanakannya...!"

آمِيـنَ يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن

(Nasehat Sayyidinal Imam Al-Quthb Al-'Allamah, Sayyid Ali bin Muhammad Al-Habsyi رضي الله عنـه, "Mu'allif Simtud Durror")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar