Berbicara yg Baik atau Diam

Sayyidina Bilal Ibnul Haris رضي الله عنـه menuturkan, bahwa Baginda Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم bersabda,

"Adakalanya seseorang mengucapkan 1 kalimat yg disenangi اَللّهُ سبحانه وتعالى yg dianggapnya ringan, tetapi اَللّهُ سبحانه وتعالى mencatatnya sebagai kalimat yg diridhai اَللّهُ سبحانه وتعالى hingga hari kiamat.

Sebaliknya, adapula seseorang yg mengucapkan 1 kalimat yg dianggapnya ringan, tetapi اَللّهُ سبحانه وتعالى mencatatnya sebagai kalimat yg menimbulkan dosa baginya sampai hari kiamat" (HR. Bukhari, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Sahabat Ibnu Mas'ud رضي الله عنـه berkata, "Dosa yg terbesar bagi seseorang di hari kiamat adalah seseorang yg selalu membicarakan kebatilan !"

Hal ini sbagaimana yg disebutkan dalam firman اَللّهُ سبحانه وتعالى, "Dan adalah kami membicarakan yg batil, bersama dengan orang² yg membicarakannya" (QS. Al-Mudatstsir, 45)

Selain itu, اَللّهُ سبحانه وتعالى juga berfirman, "Maka janganlah engkau duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yg lain. Karena sesungguhnya (kalau engkau berbuat demikian), tentulah engkau serupa dengan mereka" (QS. An-Nisaa', 140)

أسْتَغْفِرُ اللّهَ الْعَظيْم وأتوبُ إليہ

("Al-Qabas An-Nuur Al-Mubiin min Ihya' 'Ulumuddiin", Sayyidinal Imam Al-Mufassir wal Muhaddist Al-Musnid Al-'Allamah Sayyid Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz BSA)