Laman

Kritik & saran positif silakan di email abd.kholik99@gmail.com / abdul@akplawyer.com / info@akplawyer.com

Rabu, 21 September 2016

Mengingat Penghancur Kenikmatan

Ketika Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم memasuki tempat shalatnya, Beliau melihat seakan² orang² yg sedang tertawa², Beliau kemudian berkata, 

"Seandainya kalian banyak mengingat penghancur segala kenikmatan, tentu kalian akan sibuk melakukan pekerjaan lain, karena itu perbanyaklah mengingat penghancur segala kenikmatan, yakni MAUT, sebab setiap hari kubur berkata, 'Aku adalah rumah pengasingan, rumah kesepian, rumah tanah, rumah cacing !'

Jika seorang Mukmin dikuburkan, maka kubur akan berkata, 'Selamat datang, kau adalah orang yg paling kucintai yg berjalan di punggungku, jika aku memperoleh wewenang untuk menghakimimu hari ini, dan kamu telah datang mengunjungiku, maka kamu melihat bagaimana perlakuanku terhadapmu'

Kemudian kubur menjadi seluas pandangan mata orang Mukmin tersebut, dan terbukalah sebuah pintu menuju Syurga.

Namun, jika yg dikuburkan seorang yg durhaka atau kafir, kubur akan berkata, 'Tiada ucapan selamat datang bagimu, kau adalah orang yg paling kubenci yg berjalan di punggungku, jika hari ini aku diberi wewenang untuk menghakimimu dan kau telah mengunjungiku, maka kau akan melihat bagaiman perlakuanku terhadapmu !'

Kemudian kubur pun menyempit dan menghimpitnya, sehingga tulang² rusuknya saling menusuk".
Rasulullah mengucapkan ini sambil memasukkan jari tangan yg satu ke jari-jemari tangan yg lain, 

"Kemudian اَللّهُ menguasakan si durhaka atau kafir tadi pada 70 Ular yg sangat besar, andaikata salah satu dari Ular² itu meniupkan bisa'nya ke bumi, niscaya bumi tidak akan dapat menumbuhkan tanaman selamanya.
Ular² itu kemudian menggigit dan menghembuskan bisa'nya kepada si durhaka atau kafir tersebut sampai ia digiring ke tempat dilakukannya hisab".

Kemudian Rasulullah melanjutkan, "Sesungguhnya kubur adalah salah satu Kebun Surga atau Liang Neraka !" (HR. Tirmidzi)

أسْتَغْفِرُ اللّهَ الْعَظيْم وأتوبُ إليہ 

("Miftahus Saro-ir Wa Kanzud Dhakho-ir", Sayyidinal Imam Al-Quthb Syeikh Abubakar bin Salim RA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar